Selasa, 01 Juli 2014

YO AYO AYO


Halo hai!
Liburannya gimana? Pada asik kan? Alhamdulillah...

Oh ya, sebelumnya aku mau mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi saudara-saudaraku sesama muslim! Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang lebih baik lagi dari tahun ke tahun.
--

Ah, ngomongin liburan... Ini kali kedua gue ke Bandung. Jadi ceritanya, seminggu setelah UN lalu, gue dan ketiga teman gue (Sekar, Hasna dan Rara) pergi ke Bandung hanya berempat, bermodalkan nekat dan tiket kereta.

Actually, perjalanan ini udah direncanaikan dari jauh hari sekali, kira-kira pas kelas 8 dulu HAHAHA. Dulu di sekolah saking excited-nya kita sampai googling-googling hotel-hotel lucu yang ada di Bandung, padahal masih jam belajar (Barusan contoh yang tidak baik, jangan ditiru).

Masih inget banget, sesampainya di Stasiun Kereta Bandung, kita naik angkot 2 kali sampai di Gedung Sate. Kenapa tujuannya Gedung Sate? Gue juga gak tau kenapa...

Kebetulan sekali, Ayah gue dan Papa-nya Sekar sama-sama lagi dinas di Bandung (kebetulan—lagi—juga,  ayah dan papa kami kerja di perusahaan yang sama) jadi ya kita sih aman-aman aja kalau ada apa-apa tinggal telpon.

EH KEBETULAN, pas gue ke Bandung, ayah gue sedang dinas ke Subang (seinget gue), jadinya gak bisa ketemu. Jadi ya gitu deh, yang ada cuma Papa-nya Sekar, dan Papa-nya Sekar pun juga tidak menemani kami, alhasil kita berbolang ria berempat.

Akhirnya kita berjalan nyari tempat makan pinggir jalan sekalian nyari hotel, tanpa didampingi siapapun.Setelah dapet tempat makan, kita mulai nyari-nyari hotel di internet. Dan pas ketemu, kita telpon orang hotelnya dan ALHAMDULILLAH SEKALI SEDANG ADA PROMO (the best part of all #akucintahargapromo) dan kita pun langsung book hotelnya. Setelah makan kita naik taksi menuju hotelnya, dan istirahat.
--
Besoknya, kita pergi ke Dufan indoor-nya Bandung alias TSB. Pagi-pagi sekali kita udah mandi dan sarapan, langsung pergi ke sana. Pas lagi nunggu mau beli tiket... Mak, banyak banget anak-anak berseragam sekolahan yang lagi ngumpul di sana. Gue yakin mereka sedang Study Tour. Awalnya gue pikir bakal rame dan antrian di dalamnya bakal lama banget, nyatanya biasa aja. Bahkan kita nyaris mencoba semua wahan di sana.

It was such a good, good time. Maafkan muka gue yang kaya lagi nahan tawa:(

Malamnya, gue dengan sangat malas ngikut memenuhi hasrat belanja si Sekare, pergi ke Heritage. Dan as you know, pas lagi ngambil uang, kartu atm gue ketelen HAHAHAHA dugaan gue buat males ngikut udah bener...

Di hari terakhir, gak ada kegiatan apa-apa. Kebetulan kita naik kereta siang, jadi pagi-pagi udah kembali packing dan check out hotel, terus langsung pergi ke stasiun Bandung buat balik ke Jakarta.
--
Nah, saat menulis postingan ini, gue sedang duduk di teras rumah tempat ayah gue tinggal, di Bandung. Alasan ke Bandung sebenarnya buat mengunjungi ayah gue, sekaligus liburan, sekaligus ngungsi karena kamar mandi rumah lagi diperbaiki muehehe.

Ngomong soal Bandung, kadang gue terpikir untuk melanjutkan sekolah di sini aja. Gak tau kenapa... Tapi serius deh di sini adem banget. Meskipun sekarang udah rada panas di beberapa tempat, tapi gue tetep cinta Bandung hiahahaha kebetulan gue lahir di Bandung, jadi gue senang sekali setiap kali menginjakkan kaki di kota bermartabat ini.

Ibu gue bilang, “Kalau di Jakarta mah yang laku AC, kalo di sini pemanas air.” Karena serius deh, tanpa AC aja gue kedinginan, siang hari aja kaki gue dingin. Entah emang gue belum terbiasa atau guenya yang emang gak kuat dingin:’)

Sesampainya di Bandung, gue jalan ke daerah rumah lama gue, ngeliat TK Sandhi Putra yang dulu adalah TK kakak gue dan gue (gue mengakui itu TK gue juga karena gue sering main ke sana muahahaha).
--
Bandung, Bandung,  Bandung.

Apa ya? Gue ngerasa damai aja di sini. Bahkan di daerah tempat tinggal ayah gue sekarang ini, gue bisa mendengar burung-burung dengan berisiknya bercicit-cicit ria, capung terbang ke sana ke mari.

Ada satu hal yang belum tercapai dalam list gue:
Pergi ke Bukit Moko.

Honestly, gue pengen ke Bukit Moko karena terdistraksi oleh video Jalan-Jalan Men! yang satu ini. Tentunya episode Bandung.

Gara-gara video-video di  Jalan-Jalan Men! pula gue pengin banget untuk keliling Indonesia, dateng ke pantai-pantai dengan pasirnya yang indah, tiduran di padang rumput sambil ngeliat awan (i’ve tried it once, dan ngeliat awan dalam waktu lama lumayan capek), dan juga gue mau banget untuk mendaki gunung-gunung, ngeliat lautan awan dengan mata gue sendiri secara langsung...

Ah ngebayanginnya aja gue excited banget.

Mungkin banyak yang jelek dari Indonesia. Dari segi pemerintahan, segi pendidikan yang masih banyak kecurangan di sana sini, dan masih banyak lagi. Gue jujur sangat tidak suka dengan beberapa hal dari Indonesia. Tapi setelah gue pikir, apa salahnya untuk mencintai bagian bagus dari Indonesia? Negara yang udah mempersilahkan gue lahir, dan hidup dengan kelimpahan alamnya selama 15 tahun ini?



Gimana enggak mau ke sini coba:')


Beberapa waktu yang lalu gue pernah mempertanyakan, kenapa gue harus lahir di negeri ini?

Tapi gue sadar, gue terlalu sibuk untuk mengkritik sisi jelek Indonesia. Padahal seharusnya gue bersyukur karena lahir sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai jutaan hal indah di dalamnya. Dan seharusnya gue, KITA, sebagai generasi mudalah, yang 10 atau 20 tahun lagi bertanggung jawab atas negeri ini yang harus berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan para petinggi negara saat ini.

Aih sok bijak sekali gue. Pokoknya, gue cinta Indonesia! Dengan seluruh kelebihan dan kekurangannya. Maaf ya, karena kadang gue sering lupa diri dengan membenci negeri ini terutama karena sistem pendidikannya:’)
--
Duh, jadi ngalor ngidul ke mana-mana postingan ini:’)

Sekali lagi, selamat menunaikan ibadah puasa, semuanya! :)

Postingan ini directly dibuat dari teras rumah, sambil ditemani Genki Wo Dashite coverannya Kak Nadya Fatira. 
Muehehe sampai jumpa di postingan berikutnya! :D


Salam damaii! #EAAA #TUMBEN #MAAFKEUN



Wassalam! :)


Sumber foto: panduanwisata.com