Jumat, 28 Desember 2012

New way, new hope, new year!

Assalamu'alaikum!!!

Ini adalah hari-hari terakhir di tahun 2012. Menurut gue, tahun ini penuh berkah. Banyak pelajaran yang gue dapat, walaupun pelajaran itu berasal dari berbagai masalah yang datang bergantian. Yah, apapun itu, kita harus selalu bersyukur untuk apapun.

Mari kita melihat kebelakang sejenak. 

Menerawang... Jauh... Jauh ke masa lalu... *Ekspektasinya lagi nengok ke arah jendela, di luar hujan, tatapan nanar, wajah sendu*

Awal 2012. Semester 2 di kelas 7. Ada anak baru. Ujian praktek seni budaya, osn yang gagal, test mipa yang batal, tugas yang menumpuk. Kekecewaan, pertengkaran. Penyesalan, saling memaafkan. Perpisahan sama Bu Asna:"( Dan ada yang pindah juga...

Naik ke kelas 8. Semester 1 di kelas 8.3. Gak terima kalo masuk 8.3, kesal, mengeluh, lama-kelamaan enjoy, solid banget anak-anaknya. Banyak orang baru yang gue kenal, sifat-sifat baru yang harus gue coba untuk menyesuaikan diri. Anak-anak yang menghibur banget, walaupun nyonteknya gencar:p Permainan-permainan baru, kesal sama guru yang baru ngajar di kelas 8.

Jadi bendahara yang dipilih paksa, permasalahan dengan seseorang yang menyangkut masalah bendahara, dan tiba-tiba masalah itu hilang dengan sendirinya. Kesusahan dengan matematika, sampai-sampai sering gue nangis tiap kali gak bisa nyelesaiin soalnya. Tapi gue coba terus sampai bisa. Menemukan kesamaan dengan beberapa orang, obsesi menjadi penulis. Saling pinjam meminjam novel, lalu sharing betapa serunya ceritanya. Banyak talenta-talenta di kelas ini. Ada yang main gitarnya jago, yang ngedancenya jago, anak-anak cowok yang jago futsal, ada juga yang suka basket, yang cheers, dan sebagainya. Lomba matematika, lomba ipa, test toeic dan lainnya yang sudah bisa dipastikan kalah. Hahaha:p

Latihan drama bareng-bareng, diledekin sama anak-anak cowok yang entah-kenapa-kelakuannya-seperti-enemi, dementor di mana-mana. Pas dirgahayu guru, kita udah latihan untuk nampilin drama, tapi gajadi. Yang rencananya bakal nyanyi+beatbox, beatboxnya batal. Dan yang jadi cuma penampilan nyanyi diiringi gitar. Waktu itu rencananya nyanyi bakal disatuin sama drama. Tapi gak tau kenapa gak jadi. (Padahal udah latihan drama seharian penuh:( dan penulis naskahnya itu gue!)

Praktek seni budaya dengan guru yang baru (Karena Bu Siti pindah). Ini menegangkan banget. Kita disuruh nyanyi 2 lagu, dengan gerakannya. Kalau gerakannya ngaco, ditendang! (But sure, gue rasa ini guru cuma nakut-nakutin karena gak ada yang kena tendangan dia) Setelah selesai praktek, pada sorak-sorak karena nilainya diatas kkm semua! Abis itu pada nyanyi-nyanyi sama guru yang mukanya mirip Anton Ego di film Ratatouille. 

Sampai saatnya uas. Duduk bareng kakak kelas, bisik-bisik minta jawaban:p yang untungnya gue cuma beberapa kali doang! (Biasanya sering gitu?) Ahahaha... 

Terima raport. Rasanya ngedown banget pas tau gue ranking 4:( Dan nilai 7-nya ada 3! Tapi, entah kenapa gue bisa rela. Dan kabar mencenangkan, 2 orang temen sekelas gue harus pindah. Padahal mereka punya talenta emas:p

Kira-kira begitulah singkatnya. Banyak yang di skip sih. Yang di skip yang jelek-jelek. Masalah keluarga, bertengkar di sana-sini, gak menghasilkan 1 buku pun tahun ini! Dan gak ada puisi ataupun cerpen yang terbit di majalah bee:"""(

Btw, makasih buat 1 semester yang sangat mengenang di hati:p Oh ya, take care buat Velvin dan Dikta yang bakal pindah. Velvin kalo gak salah ke Bintaro, Dikta ke Jawa Tengah. Makasih karena waktu itu udah tampil buat 8.3. Jangan lupain 8.3, sukses di daerah tujuan! Kita bakal kangen loh~

Lagi-lagi, ada yang harus pergi. Tanpa bisa dicegah. Bakal ada orang baru yang datang, menggantikan orang yang pergi. Mereka gak pergi, mereka cuma 'memisahkan diri dari jalur yang sama dengan kita.' Sesungguhnya kenangan dengan mereka gak bakal bisa dilupakan sampai kapan pun lo berusaha. Kecuali amnesia, atau emang udah pikun.

New way, arah baru, tujuan baru. New hope, harapan-harapan baru bakal muncul, yang dengan usaha, harapan itu bukan cuma sekedar harapan, tapi bisa jadi kenyataan. New tears, new lessons, yang mau gak mau, harus kita terima, karena mereka datang silih berganti.

Resolusi untuk 2013, yang selalu gue minta:
Lebih baik dari tahun kemarin, semakin dekat dengan keluarga, dan keluarga semakin harmonis, menemukan pelajaran baru, lebih dewasa, dan produktif! Dan... iman lebih kuat.

Kalo resolusi kalian apa? Share di comment box ya!

Btw, welcome 2013! New year, new hope, new tears, new way, new story, new lessons! It'll be a great year! I wish:)





Wassalam!


Kamis, 27 Desember 2012

#91225: It's About Moving On

Selamat siang dan Assalamu'alaikum!

Siang ini gue cuma mau re-share sebuah postingan, tulisan Eno alias @itseay atau yang biasa kalian kenal @omgugel. Ya, eno itu adminnya akun @omgugel.

Beberapa waktu ini ada kabar buruk, kalo akun dia yang @itseay deact:( Tanpa kabar, tanpa penjelasan, ngilang gitu aja. Imysm Kakanda!{}

Oh ya, potingan ini gue re-share buat orang-orang yang belum bisa move on. Yah sebagai pencerahan gitu:p 


It's About Moving On

Gue tau, banyak dari kalian yang susah banget buat move on dari seseorang yang sudah membekas di hati. Entah move on karena putus, move on karena emang nggak bisa dapetin dia, atau move on karena terpaksa. Gue bakal kasih sedikit pencerahan tentang, Move on.


Pertama, lo harus sadar betul kalau dia harus pergi dari kehidupan lo. Eits, dia emang pergi. Tapi enggak selamanya. Orang dalam kenangan itu boleh pergi, tapi kenangannya nggak bakal bisa hilang. Kenangannya bakal selalu ada di hati lo.

Kedua, kenangan emang bakal stay di hati lo. Jadi seberapa keras lo berusaha ngelupain sebenarnya NGGAK BISA. Kenangan itu kayak buku, inget aja kisah lo udah selesai. udah tamat. Dibuka seperlunya aja. Jangan lo buka tiap hari, lo ratapi, lo tangisi dan lo sesali dengan ucapan-ucapan penyesalan yang berawal "Ah seandainya..."

Ketiga, ucapan-ucapan penyesalan boleh lo ucapin sebanyak mungkin. Tapi perlu lo inget, itu gak bakal ngerubah apa-apa, cuma buang-buang tenaga, bikin capek batin. Yang lo bisa lakukan adalah jadiin itu pelajaran, jadiin ucapan penyesalan itu nggak muncul lagi di hubungan lo yang selanjutnya.

Keempat, sesusah apapun move on itu bakal jadi lebih gampang kalau lo MAU ngelakuinnya dan nggak nganggep itu SUSAH. Emang awalnya sulit, tapi kalau lo memutuskan untuk diam di tempat, lo gabakal maju-maju. Kalau di belakang lo banyak masa lalu yang menghantui, jangan diam aja. Minggir, dan lanjutin perjalanan lo. Biarin masa lalu itu berlalu, jadiin itu pelajaran. Lo hidup untuk hari ini, bukan untuk menyesali apa yang terjadi kemarin.

Kelima, masa lalu itu udah pasti berlalu dan jangan ngebuat masa sekarang lo jadi terbuang percuma karena lo sibuk menyesali, menangisi, menginginkan orang itu kembali. Mau sama siapapun dia sekarang, mau lagi gebet siapa dia, kalau dia emang tercipta untuk lo. Dia akan KEMBALI.

Keenam, yap dia bakal kembali suatu saat nanti kalau emang dia jodoh. Dan lo harus tau, perjalanan lo masih panjang. Di depan sana banyak yang nunggu lo. Banyak hal-hal yang menanti lo termasuk kebahagiaan. Jangan biarin kebahagiaan yang udah disiapin buat lo berlalu begitu saja. Mau sampai kapan ada di jurang kepedihan kalau ada tali yang bakal ngangkat lo balik ke atas?

Menurut gue, nangis disaat lo mencoba untuk move on itu wajar. Menangis itu kan luapan emosi yang lo gabisa ungkapkan dengan kata-kata. Lebih baik lo nangis daripada lempar-lempar iPod ke dinding, lempar-lempar iPad ke adek, mending nangis, kan?

Kalau lo gak kuat, menangislah, terus tidur. Sehabis lo bangun, lo ke depan cermin, sadari berapa air mata terbuang. Lo harus tau diluar sana ada orang yang sangat ingin melihat lo tersenyum. Dia jatuh cinta sama senyum lo, jadi bangkitlah! Lo belum tau orang yang jatuh cinta sama senyum lo itu siapa kan? Jadi tersenyum lah, dia pasti ada di sekitar lo dan lo bakal tahu siapa kalau lo sendiri mulai tersenyum dan merelakan masa lalu dan percayalah perlahan dia akan menampakan dirinya :)

Gue tau akan sulit buat sebagian orang.

Tapi kalau emang lo sayang kenapa harus dilupain? Kalau emang dia pernah bikin lo bahagia kenapa harus dilupain?

Lo nggak lupain, lo hanya selangkah lebih maju, meninggalkan dia di belakang. Membiarkan masa lalu membuat lo kuat untuk melangkah lagi. Lo hanya berhenti mencintainya dan biarkan perasaan itu pudar dengan sendirinya, merelakan dia bahagia dan memberi kesempatan diri lo untuk bahagia lagi tanpa mencampuri dia di langkah lo yang berikutnya.

P.s: Mantan pacar / gebetan itu jangan dijadiin musuh. Inget, mereka juga penyebab lo bahagia. Sesakit apapun ingatan yang dia beri buat lo, beri dia pelajaran dengan berbesar hati untuk merelakannya, karena masa lalu lah yang akan membuat lo lebih kuat seperti sekarang. Tenang, dia nggak bakal berleha-leha lama karena udah nyakitin lo. God already prepare something bigger for him/her to handle.

SELAMAT MEMUDARKAN PERASAAN DAN MENEMUKAN DIA YANG BARU!


*********************************************************************************

Gimana? Tercerahkan? Kata-katanya emang bener. Iya kan? Dalam hati, paling lo berkata, "Bener banget!" Huahaha, Eno emang keren. Enggak orangnya, enggak tulisannya. Eno lucu walaupun pesek! Siapa dulu dong, kakandanya gue:p

Gue mau menambahkan. Mungkin, awalnya lo gak terima kalau lo harus kehilangan dia. Lo pengen ngulang waktu, menikmati saat-saat lo bahagia karena dia. Lo mau dia gak pergi, tapi gak bisa. Kadang, sesuatu yang lagi kita nikmati malah pergi. Tanpa bisa kita cegah, tanpa bisa kita tolak. Karena itu bukan kehendak kita. Yang bisa kita lakukan cuma, bersabar dan merelakan. Klise, tapi emang bener kok.

Lakuin apa yang lo mau lakukan. Karena gue tau, ini cuma kata-kata, dan lo juga gak wajib ngikutin semua tulisan dia atas. Kata-kata juga gak bakal ngubah segalanya. Kata-kata cuma menuntun lo, biar lo melakukan sesuatu yang benar. Ikutin kata hati. Hati selalu tahu. Mungkin awalnya emang sulit melupakan sesuatu yang udah berbekas di hati, tapi, rasa sakit itulah obatnya. Daripada lo terus menghindar dan di bayang-bayangin masa lalu?

Kebahagiaan itu sederhana. Jangan terlalu sibuk ngurusin hal-hal besar yang lo inginkan, lihat disekitar lo, banyak hal kecil yang tanpa lo sadari itu adalah nikmat yang luar biasa. Jangan buang waktu lo buat meratapi masa lalu. Cuma bikin capek. Meratapi pun juga gak bakal ngebalikin keadaan kan? Bahagia lah dengan apa yang lo punya, lalu syukuri.

Semoga bisa ngebantu. Gue doakan apapun yang terbaik buat lo. Lo yang baca. God bless! Selamat libur panjang untuk para pelajar, dan selamat menjalani aktivitas masing-masing.

#91225 

Wassalam! 





Selasa, 18 Desember 2012

Truth Or Dare!

Assalamu'alaikum!

Selamat pagi! Selamat hari Rabu untuk semuanya. Btw, hari ini gue udah kembali masuk sekolah. Iya, kan kemarin seminggu uas. Jadi di kasih libur... sehari. Yaitu hari senin. Iya, sehari. Btw, hari ini gue berniat untuk meliburkan diri. Lagian, gak penting juga keberadaan gue disekolah. Gue gak ikut classmet apa-apa:| Karena gue bego olahraga. Oh ya, dari kemarin sampai hari kamis, ada classmet, dan kayanya hari Jum'at bakal bagi raport. 

Dan setelah itu libur. Iya, LIBUR!!! Libur semester 2. Tapi serius deh, kok gak berasa ya. Oke, gue emang sering ngeluh tentang 'teman baru' yang gue dapet di kelas 8 ini, pelajaran yang semakin sulit dan semakin banyak, guru-guru yang baru mengajar di kelas 8 yang sifatnya macam-macam, kegiatan yang semakin bertambah, dan banyak lainnya. Tapi, gue bener-bener gak sadar bahwa udah 1 semester gue di kelas 8.3. 6 bulan. Dan itu berarti... 6 bulan lagi akan ada perpisahan. Lagi! Dan gue harus beradaptasi dengan tempat dan teman baru, dan itu juga berarti gue bakal kelas 9, dan gue bakal un. Dan gue bakal sma!

Begitu cepatnya waktu berlalu. Dan begitu banyak hal belum terjadi yang gue takutkan. Ah, kalau soal waktu, gue kira waktu selalu salah. Uhm, beberapa waktu yang lalu, gue pernah membaca sebuah novel dan menemukan sebuah kalimat...

"Waktu adalah hal yang paling kejam sepanjang peradaban manusia. Dia bisa berjalan melewati tanpa kita tahu apakah dia sudah melewati kita, atau, dia bisa dengan gampangnya membawa pergi semua hal yang sedang kita nikmati."

True! Gue rasa waktu itu egois, tapi kita juga jarang menghargainya. Menghabiskan setiap menit, jam hanya untuk hal-hal yang gak penting, gak bermanfaat. Terutama, menghabiskan waktu untuk membenci seseorang, iri terhadap keberhasilan orang. Menurut gue, iri terhadap kesuksesan orang lain itu jelas, wajar. Semua orang ingin sukses. Tapi, buat apa iri tapi gak menunjukan bahwa lo bisa menyaingi dia?

Btw, sebenarnya gue bukan mau ngomongin soal waktu atau benci dan dibenci. Tapi kelepasan sih:|

Satu kebiasaan dikelas gue kalau guru gak ngajar adalah main Truth or Dare. Jujur atau Berani. Biasanya, mereka akan berkumpul di satu meja, bikin lingkaran. Salah satu dari mereka bakal muterin tipe-ex. Dan saat tipe-ex itu berhenti berputar, orang yang ditunjuk oleh ujung tipe-ex itu harus memilih: Truth or dare?

Untuk dare, yang paling favorit adalah nembak temen, atau ngegombalin orang. Pernah, temen gue ngegombalin guru, ya bukan gara-gara main truth or dare, eh gurunya malah ngomel-ngomel:|

Untuk truth, yang paling favorit adalah, "Lo suka sama si A ya?" atau "Menurut lo si A itu gimaa?" atau, "Lo sama si A itu blablabla..." Yap, soal percintaan gitu deh. Tapi ada batasnya, dan itu cuma untuk sekedar main-main kok.

Dan, ini berhubungan dengan novel yang baru-baru ini gue baca. Truth or Dare, novel DuetGagas karya Kak Winna Efendi dan Kak Yoana Dianika.

Gue excited karena Kak Winna berpartisipasi di proyek ini:p karena gue bener-bener suka sama karya-karya Kak Winna sebelumnya. Ya walaupun gue baru baca Refrain, Unforgettable, dan Remember When, gue langsung jatuh cinta sama gaya tulisan Kak Winna, alur yang sederhana di setiap novelnya, klasik, romantis yang gak berlebih yang remaja banget, dan gak membosankan. Dan kali ini gue gak dikecewakan.

Untuk Kak Yoana, gue waktu itu baru baca sedikit bukunya yang berjudul Till We Meet Again, dan gue baru 'benar-benar' membaca tulisannya di Truth or dare ini.

Truth or dare bercerita tentang sepasang sahabat, Alice dan Catherine, dengan berbagai macam perbedaan sifat. But they remain a pair of true friends. Saling melengkapi, saling ketergantungan. Sampai suatu hari, ada seorang laki-laki bernama Julian, yang tanpa ada persetujuan, perjanjian, memasuki persahabatan mereka. Dan, entah sejak kapan, Alice dan Catherine, tanpa mereka sadari, mulai ada perasaan 'ingin memiliki' Julian. Mereka menyukai Julian, namun sama-sama saling menutupi perasaan itu, hingga salah satu diantara mereka mengungkapkan perasaannya, tanpa tahu bahwa sahabatnya yang lain juga menyukai Julian.

Aku suka sama karakter Alice. Matanya yang hijau, dan rambut pirangnya yang seperti elf. Pas bacanya, aku jadi ngebayangin, betapa lemahnya dia. Tapi, dia kuat dengan segala kekurangannya. Dia jaga perasaan Cat, dia gak mau Cat terluka kalau sampai tahu dia juga suka sama Julian. Sampai akhirnya, perasaan yang dia simpan dalam-dalam, diketahui oleh Cat, dan lambat laun persahabatan mereka merenggang hingga Cat pindah dari Belfast.

Ceritanya yang sederhana, namun sangat menghibur dan sedikit mengocok emosi. Apalagi yang sama-sama merasakan perasaan si tokoh, ah, you would cry!

Aku agak sedikit kebingungan, pas memasuki tulisan Kak Yoana. Aku menemukan beberapa pengulangan, dan gak mendeskripsikan sesuatu dengan detil. Seperti, kata 'galau' atau sejenisnya. Tapi aku benar-benar suka Prolog pas Cat kembali ke Belfast. Dan, ada beberapa tulisan yang typo.

Dan, buat kalian yang sudah baca, Kak Winna pernah memposting deleted scenes from Truth or dare. Kalau kalian ingin baca, boleh cari di blognya Kak Winna. Walaupun itu udah agak lama.

3.5 stars for Truth Or dare.






"Hal terbaik dari sebuah persahabatan adalah, tidak ada yang berubah bahkan ketika orang-orang di dalamnya berubah."

"You see, the thing is, we didn't choose love. Love choose us"

"Tidak ada yang salah dengan menyukai seseorang. Hal itu hanya akan membuatmu lebih kuat."

"Saat mencintai seseorang, apapun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya."



Wassalam!


Jumat, 14 Desember 2012

Exam is over!

ASSSALAMU'LAIKUM!!!

YES UAS UDAH HILANG DARI PERADABAN! DAN SEKARANG SAATNYA PENANTIAN UNTUK LIBUR YANG PANJANGGG DAN... Nilai raport yang... Semoga tidak mengecewakan!

Oh iya, pas uas kemarin, gue dapet ruangan 5, bareng sama kakak kelas 9.3. Gimana yak, seru sih. SERU BANGET HAHAHA! Soalnya kakak kelasnya pada suka bercanda, jadi gak terlalu tegang. Tapi tetep tergantung pengawasnya siapa sih.

Tapi, ada suatu kejadian. Soal ulangan kakak kelas yang duduk di sebelah gue di ambil. Ceritanya, guru yang ngawas itu baik. Jadi mereka berani bercanda gitu deh. Eh, kakak kelas yang di samping gue karena gurunya baik, dia blak-blakan ngasih tau jawaban ke temen-temennya yang lain. Padahal udah di tegur, eh dia tetep aja ngasih tau jawaban kenceng-kenceng. Mungkin dia kira gurunya cuma diem aja kali. Eh tiba-tiba gurunya dateng, terus ngambil kertas ulangan dia. Seketika satu ruangan hening.

Kak Rahma, kakak kelas yang disamping gue, langsung ngerebut soal punya temen yang duduk di belakang dia. Pengawasnya kan ngeliat, terus langsung ngomong dengan kenceng.

"Hei, Dika. Mana soal kamu? Ambil soal kamu!"

Itu nama palsu ya. Anggap aja namanya Dika. Nah, Kak Dika ini kan udah takut gitu, dia ngedesak Kak Rahma buat ngembaliin soal dia. Tapi Kak Rahmanya diem aja. Terus dia mohon-mohon sama Pengawas, "Yah, Ibu, saya belum selesai bu. Itu jawaban yang saya kasih tadi gak bener kok bu."

Yah, akhirnya soal dia gak dibalikin. Dia jadinya pinjem-pinjeman soal sama kakak kelas yang dibelakang dia.

Yang kaya gitu tuh, sering banget deh dilakuin sama anak-anak murid. Ngegampangin guru yang baik. Menurut gue sih, salah banget. Seharusnya kita bersyukur gitu, gurunya baik. Eh malah digampangin, dianggap gak ada apa-apanya. Kan kurang ajar. 

Sebenarnya sih menurut gue, guru itu sebenarnya gak ada yang jahat. Gak ada yang galak. Kecuali kalo dia gangguan jiwa, atau kelainan. Tergantung kitanya aja sih, gimana cara nyikapin guru itu. Kalo gurunya disiplin, ya kita juga harus disipilin. Kalo misalnya gurunya disiplin, kita malah ngegampangin, gimana gak marah coba gurunya? Terus kita malah beranggapan bahwa guru itu galak lah, inilah, sampai kita ngata-ngatain dia? Nah, mulai deh, rasa benci ke guru itu mulai.

Jujur sih, gue juga sering ngata-ngatain guru._. Gue juga membenci salah satu guru di sekolah lain. Bukan karena dia galak, atau apalah. Ada suatu alasan lain pokoknya. Membenci itu menurut gue wajar, kalau ada alasan logisnya. Tapi membenci itu juga gak baik, karena kalau kita membenci guru itu, otomatis kita jadi gak konsen pas dia ngajar. Berimbas deh, sama nilai yang dia ajar.

Kalo menurut gue, kita harus paham cara guru itu ngajar. Misalnya dia gak suka bercanda, ya kita harus serius. Kalau dia suka bercanda, boleh lah kita bercanda, asal pada batasnya. Dia gak suka kalau ada murid yang remedial mulu, pelajarin pelajaran dia. Bikin dia bangga, dengan cara nilai ulangan kita bagus. Gue yakin lama kelamaan dia melunak, terus gak galak lagi. Coba deh, it works.

Terusss... Bagaimanapun galaknya, menyebalkannya guru itu, tetap hargain dia. Hormatin dia. Bagaimana pun juga, guru itu adalah orangtua kita disekolah. 

Oh ya, banyak banget kejadian seru di ruangan 5! Setiap pagi, kita belajar bareng. Terus, kalo udah bosen, main-main. Kebetulan salah satu temen gue ada yang suka sama kakak kelas di 9.3. HAHAHA! Dan gue pun puasss ngeledekin dia. Kakak kelasnya itu pernah gue bahas di blog ini. 

Terus, pas ujian matematika, tiba-tiba ada yang karokean di sebelah sekolah! Dan, mending suaranya cakep,  ini malah bikin kita ngakak sekelas gara-gara nyanyinya itu terlalu dipaksain! Melengking gajelas gitu.

Ah, pokoknya, serulah. Next post kayaknya gue bakal ceritain tentang temen-temen gue di 8.3. Atau, ngepost yang rada gimana gitu. Wait and see! 




Wassalam!

Senin, 10 Desember 2012

Entahlah ini apa:|

Assalamu'alaikum! 

Well, gue baru aja bongkar blog, delete-delete entri yang gak penting, baca-baca sekilas, dan yah, gak berasa ternyata gue ngeblog itu udah lamaaa banget yak:"

Gue berasa sedang naik mesin waktu ke masa lalu.

Setiap postingan itu ada suatu kenangannya. Ada suatu kejadian yang terkandung di dalamnya. Pas gue baca, gue senyum-senyum sendiri. Ada yang gue masih gak jelas banget ngomong apa, ada yang aturan penulisannya acak-acakan, dan yah, kanak-kanak banget deh. HAHA!

Entah, pas gue baca setiap postingan gue yang lalu-lalu, secara otomatis di otak gue terputar kembali kejadian atau sebab gue nulis postingan itu. Misalnya, pas gue kelas 7, pas gue ke Padang, pas gue batal les gara-gara macet, dan lain-lain. Nah, dari situ, mulai ngerambat ke memori lainnya.


Beberapa waktu ini gue ngerasa linglung. Iya, bingung gitu, tapi gak tau kenapa. Dan juga, banyak masalah gitu, yang gak bisa diceritain. Sering banget, gue tau sesuatu yang seharusnya gak gue ketahui. Dan itu, berat banget rasanya membiarkan suatu rahasia tetap menjadi rahasia.


Beberapa hari yang lalu, gue tidur sekitar jam 2 lewat. Dan, gue cuma dengerin lagu di kamar. Gak tau mau ngapain.


Pernah gak sih, lo baca novel dan lo gak pernah mengira sesuatu yang ada di novel itu bakalan terjadi di hidup lo? Nah, begitulah cerita singkatnya. Sesuatu yang pernah gue baca di novel, terjadi di hidup gue. Buruk. Hal yang buruk:) Dan gue belum bisa menyelesaikannya. Tapi gue selalu percaya, akan ada waktu yang tepat untuk terbuktinya fakta-fakta. Akan ada waktunya, di mana semua kebohongan terungkap. Dan akan ada waktunya, di mana semua air mata kesedihan berganti dengan air mata kebahagiaan. Duh, sok puitis deh.


Entahlah, terlalu banyak masalah. Dan gue juga udah susah untuk percaya sama orang, karena terlalu sering di bohongi:p Gue ragu sama segala hal. Kesetiaan temen-temen gue juga termasuk. Hih! Udah lupakan! Masalahnya gue juga bingung sama diri sendiri. Labil bener ya? Btw, sekarang gue nyuri-nyuri waktu buat ngelanjutin postingan ini loh ;p Sebenarnya sekarang itu gue lagi uas. Hahaha! 


Yang pasti, gue selalu berdoa, semoga semua masalah-masalah gue cepat selesai. Gue bisa fokus sama pelajaran, fokus sama obsesi yang beberapa bulan ini ditinggalkan, fokus sama apa aja yang punya dampak positif bagi gue.


"Semoga gue selalu ingat untuk bersyukur atas apa-apa yang gue punya sekarang, meskipun hanya hal sederhana. Dan bersabar serta berusaha untuk mencapai hal-hal yang gue inginkan."


Tanpa sadar, gue mengucapkan kalimat itu dalam doa gue. Setelah berpikir, benar. Gue kurang bersyukur atas apa yang gue punya. Atas nikmat sederhana di sekeliling gue. Gue selalu meminta lebih, dan lebih. Dan usaha untuk mencapai hal yang gue inginkan, juga sedikit. Padahal, dibangunkan di pagi hari itu juga termasuk anugrah terbesar loh. Masih bisa bernafas, melihat kedua orang tua, bersekolah.


Gue gak sadar, begitu banyak nikmat yang lupa gue syukuri. Terlalu terfokus untuk apa yang gue ingin, tapi belum bisa gue dapat. Sibuk iri dengan kelebihan orang lain, tanpa sadar gue pun juga mempunyai kelebihan sendiri. Terlalu egois, terlalu gengsi untuk menerima bahwa diri gue berubah.


Bukan diri gue aja, suasana rumah, teman, dan perasaan gue juga berubah. Keluarga gue, juga berubah.


Gue heran, terkadang melihat seseorang yang sedang dalam masalah, saling menyalahi. Yang satu bilang, "Kamu udah sangat berubah sejak blablabla..." yang satu lagi, "Kamu yang berubah! Kamu udah gak blablabla..."


Buka mata kalian. Tanpa kita sadari, sebenarnya KITA semua berubah. Kita terlalu munafik untuk menyadarinya. Kita hanya bisa menyalahkan tanpa berfikir bahwa kita jugalah pelakunya. Segala sesuatu itu beralasan. Dan gue yakin, setiap perubahan itu juga ada alasannya. Tapi gue gak suka orang berubah karena dipaksa, atau karena hal konyol lainnya. Berubah karena balas dendam. Berubah karena ingin di perhatikan. Dan sayangnya, ada orang terdekat gue yang seperti itu.


Gue berharap, segala harapan gue bukan hanya menjadi harapan yang bisa diumbar dan terwujud di angan-angan. Gue akan berusaha, berjuang, untuk memperbaiki segala kesalahan gue, intropeksi diri, membagi waktu, dan tata bicara.


Btw, sukses untuk kalian semua! Semoga kita semua bisa terus ingat akan hal kecil di sekitar kita! Dan oh ya yang lagi uas, semangat! Jangan lupa bagi waktu buat ngumpul sama keluarga!






Wassalam!

Sabtu, 18 Agustus 2012

Selamat Hari raya Idul Fitri!


Aku. 6 tahun yang lalu. Duduk bersimpuh dengan gaun putihku. Termangu menatap wajah pucat yang sedang terbaring kaku di hadapanku. Meneliti setiap lekuk dan kerut yang ada di wajahmu dengan tajam, seolah pandanganku dapat menusuk wajahmu dan mengoyaknya tanpa ampun.

Kau, dengan senyum tipis yang tampak sangat rapuh. Seakan hembusan lembut nafasku dapat meruntuhkan senyum tulusmu itu sekejap mata. Kerutan di keningmu, yang selalu menegang setiap kali kau memarahiku karena aku sering kabur untuk bermain hujan, tampak merenggang. Jari jemariku yang sedari tadi asik memilin pita di gaunku, mengelus pipimu yang kini kulitnya lembek, akibat kerutasn yang timbul seiring bertambahnya usia. Hawa dingin menggelitik telapak tanganku. Aku bergidik.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan yang penuh dengan lantunan bacaan ayat-ayat suci yang menggema memenuhi gendang telingaku. Beberapa saudaraku tampak menangis tersedu-sedu. Mata mereka memerah, kantung matanya membengkak, dan wajahnya tampak layu. Begitu juga dengan kedua orang tuaku. Walaupun mereka hanya sesekali menitikkan air mata, namun aku dapat melihat jelas kesedihan yang mendalam dari wajah mereka.

Aku mengalihkan pandanganku kembali. Menatap lurus-lurus ke kedua matamu. Seolah meminta keterangan, padahal dengan jelas aku melihat kedua kelopak matamu terpejam begitu erat seolah tak ingin membuka. Tak ada satu patah kata pun yang terucap. Pertanyaan yang sedari tadi ingin kuucapkan pun kini enggak meluncur keluar dari mulutku. Ia hanya mampu menyeruak dalam hatiku. Memenuhi dinding hatiku, memacu agar jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Keringat membasahi telapak tanganku yang sejak tadi ku kepalkan. Mendadak kepalaku berat, pandanganku kabur, dan tidak lagi kurasakan tubuhku tegap dengan sempurna.

Aku rubuh.

Dengan sekuat tenaga, kuusahakan mengucapkan sebuah pertanyaan yang sebenarnya sudah jelas aku tahu apa jawabnya.

"Apa yang terjadi?"

Dan mataku terpejam, seolah mengiringi kepergianmu ke surga.

***

Bahagiaku, sederhana. Sesederhana saat kau mendekap tubuh mungilku erat setiap kali aku datang mengunjungi rumahmu. Sesederahan saat kau melarangku membeli permen karet, dengan alasan bahwa aku masih kecil. Sesederhana saat kau memanggilku dengan sebutan "Si gadis lincah" karena sifatku yang over aktif sehingga susah untuk diam.

Ingatkah kau, saat kita tidur di bawah hitamnya awan malam dan di tonton oleh jutaan bintang? Saat mata kita tak dapat tepejam, di hantui dengan rasa takut akibat gempa kuat yang baru saja melanda. Saat itu, hanya sepi yang menemani kita. Binatang malam pun enggan mengganggu keheningan malam itu.

Saat itu, yang terpikirkan olehku, seorang gadis berumur 7 tahun, bagaimana jika aku kehilanganu? Bagaimana jika malam ini menjadi pertemuan terakhir kita? Jika iya, apakah bisa malam ini menjadi malam yang sangat panjang? 

Dan, keesokan harinya, aku sangat bersyukur saat melihat senyumanmu mengiringi bangun pagiku. Dan seketika itu juga, seluruh ketakutan yang berkecamuk dalam otakku dapat menguap tak berbekas.

Namun, begitu hebatnya kepergianmu dapat menghapuskan kata bahagia dalam hidupku seketika itu juga. Entah apa saat itu yang kupikirkan, tapi aku sangat tidak mengerti apa yang terjadi. Aku berpikir, saat itu kau sedang tertidur dengan pulas tanpa menghiraukan panggilanku. Aku berpikir, bahwa esok pagi aku dapat kembali melihat senyum hangatmu itu. Tapi.... di usiaku yang 13 tahun saat ini, aku mengerti. Aku mengerti bahwa saat itu adalah pertemuan kita yang terakhir. Aku mengerti bahwa saat itu, kau akan pergi meninggalkanku, meninggalkan dunia, meninggalkan semuanya.

Dan, kini aku mengerti, bahwa kematian merupakan hal yang pasti. Dan kehilanganmu merupakan hal yang akan terjadi. Dan hal itu terjadi... 6 hari setelah kita bertemu, merayakan hari lebaran yang merupakan hari saat kita kembali menjadi suci. Saat kita saling bermaaf-maafan, saat kebersamaan begitu kental terasa.

Saat itu, aku belum mengerti apa-apa. Jadi, tidak ada yang dapat kuucapkan saat itu. Dan, ku putuskan untuk mengatakannya sekarang... Walaupun terlambat, daripada tidak...

Terimakasih, atas kasih sayang yang tulus kau berikan kepadaku.
Terimakasih, atas seluruh waktu yang kau berikan untuk bermain bersamaku.
Terimakasih, karena kau sempat hadir dalam hidupku.

Hari itu, 1 September 2006. Pertemuan terakhir kita...

Untuk seseorang yang sangat ku sayangi, 
Untuk seseorang yang senang memanggilku dengan sebuatan "Si gadis lincah"...

Nenekku, Alm. Hj. Nurma

Terimakasih atas segalanya...

***

Assalamu'alaikum...

Karena hari ini merupakan hari terakhir puasa, aku cuma mau mengucapkan

Minal Aidin Wal Faidzin, Selamat hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1433 H! Mohon Maaf lahir dan batin!!!  Maaf untuk semua kesalahanku, baik yang di sengaja ataupun tidak.

Btw, yang di atas merupakan kisah semi nyata. Soalnya aku juga agak lupa kenangan aku dengan nenekku.  Mungkin... Cuma khayalanku. Just share, aku ingat karena ini udah mau lebaran.

Yang mudik, hati-hati ya! Jangan lupa bawa hatinya. Hati yang kosong siapa tahu bisa terisi di perjalanan mudik. Just sayin aja sih... Tapi jangan sembarangan! Jangan coba-coba! Karena, untuk anak GAK BOLEH COBA-COBA!



Wassalam!

Achtset83!

Assalamu'alaikum!!!

Kalo tahun lalu gue bahas tentang kelas 71, sekarang gue mau bahas tentang kelas yang gue tempati sekarang, 83.

Awalnya pas masuk ke kelas ini, gue ngerasa masuk ke dalam kandang singa. Terutama pas liat anak-anak cowoknya. Gila! Anak-anak cowoknya bedaaa... Banget sama anak-anak cowok pas gue di 71. Di sini anak-anaknya agak brutal, isengnya kelebihan, dan menyebalkan pastinya. Kalo dulu pas gue kelas 7, anak-anak cowoknya dominan anteng, diem-diem doang. Dan gak se-menyebalkan anak cowok 83. 

Hari pertama aja gue udah di gangguin, *seperti yang udah gue ceritain di postingan yang sebelumnya* dan untungnya di hari selanjutnya gue udah gak di gangguin lagi-___-

Ada hal yang gue gak suka dari kelas ini. Gue merasa asing. Asing dalam artian bukan berarti gue gak mau berbaur. Sama sekali bukan. Gue kayak gak di anggap. Misalnya, waktu itu ada tugas kelompok. Kebetulan juga, pembagian kelompoknya yang ngatur ketua kelas. Jadi mau gak mau gue harus terima.

Nah... Ternyata, tepat di hari pas kelompoknya dikasih tau, kelompok gue ternyata pada kerja kelompok, tanpa ngasih tau gue! Gue mau jujur, sebenarnya gue tau mereka kerja kelompok. Tapi, gue males aja dateng, terus ikut-ikutan. Mana mungkin gue langsung nimbrung gitu? Kesannya kayak jelangkung, datang gak di undang. Lagipula, gue juga hari itu ada les, jadi walaupun mereka bilang ke gue, gue juga gak mungkin bisa. Dan itung-itung santai sedikit... Karena kalo di kelas 7, biasanya kalo ada kerja kelompok, gue selalu berperan penting-___- *peran penting, atau babu kelompok?*

Gue sih taunya pas gue pulang les. Kebetulan lesnya di sekolah, di kelas 7 yang ada di lantai 4. Nah, mereka kerja kelompok di depan kelas gue, di lantai 3. Pas mau pulang les, gue liat, tapi langsung aja ngacir ke bawah. Huehehe...

Pas nunggu di jemput Ibu gue, gue nengok ke lantai 3. Temen-temen gue yang lagi kerja kelompok itu lagi berdiri di balkon depan kelas gue yang emang agak condong sedikit ke depan--susah dijelaskan. Gak tau dia ngeliat gue atau enggak. Tapi semoga aja ngeliat gue yang lagi nyengir seneng ke mereka. Huehehe... Dan sampai sekarang, gue gak ngeluarin tenaga + dana sedikit pun untuk tugas ini. Walaupun gue kecewa berat sama hasil tugasnya... 

Oh ya, judul postingan gue ini nama kelas 83. Ya, Achtset. Denger-denger sih, itu campuran antara bahasa Korea dan Jerman yang artinya 'delapan tiga'. Perasaan artinya 83 juga tulisannya ribet banget-__-

Dan lagi-lagi, saat menentukan nama kelas ini, gue gak dihiraukan sama sekali. Mereka bisa-bisanya ngomong kenceng-kenceng di depan gue, ngebahas nama kelas TANPA nanya ke gue, atau nanya usul gue. What a joke!

Untuk belakangan ini sih, keadaan udah membaik. Ya, hubungan gue dengan anak cowok juga udah damai. Mereka juga udah gak iseng dan annoying lagi. Semenjak gue jadi bendahara-___- yang jelas, dengan terpaksa gue jadi bendahara karena dipaksa sama wali kelas gue yang menyebalkan minta ampun. Karena itu juga gua banyak ngomong ke anak-anak lain, walaupun sekedar minta uang kas.

Sekali lagi, gue di paksa jadi bendahara. Gue sama sekali gak mau jadi bendahara!!! Selain gue males jadi pengurus kelas, bendahara itu tanggung jawabnya besar. Kalo uangnya hilang, yang ganti gue. Kalo mau beli keperluan kelas, yang pergi gue (Walaupun sekarang anak-anak laki-lakinya yang di suruh pergi beli ;p)

Btw, sebelum libur, sekolah gue kedatangan gubernur DKI Jakarta. Gua sih gak tau dia mau ngapain, tapi satu sekolahan sibuk bersih-bersih. Gue cukup excited, karena walaupun hari-hari biasa kita saling diem, anak-anak kelas gue bisa saling bantu dalam hal bersih-bersih ini. Walaupun awalnya agak canggung, tapi lama-lama asik juga. Gue juga udah gak segan ngebantu anak-anak cowok yang dengan nekad bersihin jendela kelas bagian luar! Mereka keluar gedung, terus ngelapin kacanya! Gue sempet ngeri, tapi mereka nekad abis. Hahaha... Yang penting sih bukan gue yang ngelakuin itu, dan terlebih lagi satu kelas bisa kompak! Love moments like that!

Selain itu, gue juga suka karena sense of humor anak-anak cowok kelas gue cukup tinggi. Gue jadi gak bosen banget di kelas. Karena, ada anak cowok yang kadang gak takut nyeletukin guru yang lagi ngejelasin pelajaran. Hahaha...

Segini dulu deh. Sebenarnya postingan ini udah lama tinggal di draft dan baru sempat diselesaikan sekarang. Dan, gue cuma berharap bisa betah di kelas yang baru, dengan teman-teman yang baru dan bisa menerima sifat-sifat orang-orang yang baru gue kenal kelas 8 ini.

Oh ya, ngomong-ngomong, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan!



Wassalam!

Jumat, 10 Agustus 2012

Persahabatan! ☮

Assalamu'alaikum!!!


Permisi... Gue balik lagi...

Ngomong-ngomong, ini isi draft yang waktu itu. Gue males ngeditnya. K?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Whoa! Banyakkk banget kejadian yang udah terjadi selama gue menghilang. Mulai dari yang baik, dan yang kurang baik. Mulai dari yang menyenangkan, sampai menyedihkan. Tentang cita-cita, janji yang terpaut, persahabatan, pertemuan dan perpisahan. Perasaannya pokoknya campur aduk. But, behind it all, is surely a lesson!

Semenjak di SMP, gue udah mulai serius belajar. Mulai serius sama semuanya. Dan sayangnya, di SMP pula gue jadi sedikit introver, weird dan sebagainya. Terutama, prinsipil! Udah, akuin aja kalo gue aneh. Hahaha :)

Udah ah, lanjut ke topik. Kalian pasti pernah punya sahabat? Iya kan? Pernah gak sih, kalian bikin janji-janji dengan sahabat kalian itu? Misalnya, "Kita harus saling terbuka. Kalo ada masalah, cerita." Atau juga bisa, "Jangan ada yang ngomongin satu sama lain di belakang."

Macam-macamlah ya... 

Tapi, sekali lagi diingatkan, jangan pernah sangat percaya sama sahabat kalian itu. Kasih tau apa yang kalian pikir perlu atau pantas untuk di kasih tau aja, jangan lebih. Sahabat kalian manusia kan? Everybody makes mistakes! Namanya juga manusia, pasti bisa diganggu setan. Bisa aja sahabat kalian 'menyembunyikan' sesuatu di belakang kalian. Atau 'membongkar' rahasia kalian yang udah kalian simpan serapat mungkin. 

Tapi kok ini agak gimana gitu ya postingannya... Kok gue kayak bikin rusuh gitu ya... Menghasut-hasut gitu-___-

"Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya."

Salah satu kutipan manis yang aku temuin di novel yang berjudul 'Refrain'. Kutipan sederhana, tapi manis. Dan, sekarang, coba baca ulang. "Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini." Satu poin! Dan, itu emang benar kan? Persahabatan itu kayak sebuah jalan. Gak mungkin lurus aja. Pasti ada keloknya. Gak mungkin selalu mulus, pasti ada lubang atau bagian yang rusak. Dan jalan berlubang itu paling-paling baru di benerin kalo orang-orang pada mau mudik pas lebaran, kan?

Yang terakhir, anggap aja gak ada ya. Gue nulis itu cuma buat manjang-manjangin tulisan kok :|

Begitu juga 'kisah' persahabatan yang gue alami pas SMP ini. Panggil aja Caca.

Caca ini anaknya sejenis sama gue. Weirdo? Emang. Gak famous? Emang. Skeptis, gak peduli dengan lingkungan sekitar, kutu buku? Emang. Karena banyak kesamaan itulah, pas semester kedua gue memutuskan buat duduk bareng dia.

Tapi, mungkin gue juga bisa dibilang beda sama dia. Dia terlalu egois, tidak peka, tidak pernah berfikir sebelum bicara, dan satu-satunya yang dia pikirkan itu cuma "Belajar, nilai, rangking!"

Waktu gue baru ketemu sama dia, dia pernah bilang, "Kalo aku sih, sekolah ya belajar. Gak peduli mau punya temen atau enggak. Dateng, belajar, pulang!" ucapnya gamblang.

Gue yang dulu ikut-ikut-aja, cuma mengiyakan. Fyi, dia itu anak yang paling pertama menghilang setelah bel pulang bunyi. Anak yang paling gak betah di sekolah. Anak yang paaaalllliiiinggggg... Bisa sendiri. Tanpa teman.

Cuma mementingkan individu. Asalkan masalah dia beres, semua clear. Selesai. Gak peduli apakah cara yang dia pake itu baik, atau justru merugikan orang lain. Dan ini nih... Yang bikin orang-orang menghindar.

Pas di akhir semester, banyak yang ngeluh kalo si Caca ini egois banget. Masalahnya sih, biasa. Pelit kasih contekan, kalo ditanyain, jawabnya gatau. Atau enggak nanya balik. Atau enggak pura-pura gak denger. Kalo dia nanya, selalu aja dia desak buat jawab. Kalo enggak? Dia bakal nanya ke orang lain. Sampai dapat! Err... How annoying people like her ya-___-

Setiap tugas kelompok, selalu dia yang ngatur. Sampai pembagian tugas juga. Dia selalu memberikan tugas yang gampang buat dirinya sendiri. Giliran yang susah, dia kasih ke yang lain. Yang penting, tugas dia selesai. Tugas orang lain? Sebodo amat!

Dia juga gak pernah percaya sama gue! Kalo dia nanya, dan gue jawab, dia pasti selalu nanya, "Tau dari mana?" atau, "Yakin?" kalo gue bilang "Mikir sendiri." atau "Pendapatku.", dia pasti bakal nanya ke orang lain. Mencocokan jawaban gue dan orang lain itu. Dan ya, sasarannya selalu Alya. Temen gue yang paling baik! Baiknya astaga banget deh! Gak pernah nolak permintaan orang lain. Itu yang gue benci dari orang yang terlalu baik, bisa seenaknya diperalat sama orang lain.

Yang gue heranin, dia selalu ngikutin gue. Sampai hobi gue, nulis, dia ikutin! Bukan masalah dia juga suka nulis juga sih, gue malah senang, ada temen yang juga sama hobinya sama gue. Tapi cara yang dia pakai itu, gue benci!

Dia suka nanya-nanya soal penerbit. Setiap gue tanya "Mau ngirim naskah ya?" selalu di balas, "Enggak kok, cuma nanya aja." Suatu hari, dia pernah bawa sebuah jilidan yang tebel banget. Pas gue tanya, dia jawab itu tugas kakaknya. Untungnya pas dia buka-buka, gue ngeliat. Dan betapa terkejutnya gue, yang dia pegang itu adalah naskah! Dan selama ini gue dibohongin!

Puncaknya, semua anak udah tau kebusukan dia. Dan mereka pun semakin lama ninggalin dia. Berkubu dengan gue. Hahaha... Awalnya sih, gue gak suka. Soalnya, kasian aja. Lagipula gue lebih suka kalo masalah masing-masing yang diselesaiinnya juga masing-masing. Gak usah berkelompok lawan 1 orang gitu juga-___-

Dan, semakin lama, gue ninggalin dia. Gue diam terus, males ngomong sama dia yang cuma ada kalo lagi butuh gue, dan ngilang begitu aja kalo gue butuh dia. Dan, untungnya dia juga mulai gak ganggu gue lagi. Mulai gak nanya-nanya lagi. Dan kita terus begitu sampai naik kelas.

Pas terima rapor, dia dapat rangking 1. Gue bener-bener kaget, pas dikasih tau info itu, anak-anak sekelas pas nyorakin sambil ber-'Huuuu....' ria. Mereka pada bilang, "Kenapa harus dia sih yang rangking satu? gak adil! Dia kan curang!" ada juga yang bilang, "Kenapa harus dia yang rangking 1? Siapa aja kek yang rangking 1, gapapa, asalkan jangan dia!" sampai Bu Asna--walikelas gue--marah. Etdah, ini kok pada segitu bencinya sama dia? *Padahal dalam hati gue juga ikut menyoraki kata yang sama ;p*

Selisih nilai rata-rata gue sama dia cuma beda 0.1. Dia 8.5 dan gue 8.4. Gue ketawa dalam hati. Untuk kedua kalinya, gue duduk sama orang yang cerdas. Dan gue cukup bangga! Merangkap benci sih-_-

Puncaknya, dia kayak nyindir gue gitu lewat BBM. Dia bilang, "Cie, yang rangking 2..." Dia selalu begitu, kalo posisi dia di atas gue. Kalo dia di bawah gue? Gak terima, langsung ngecek tugas gue, siapa tau gurunya ngoreksinya salah. Yah mungkin bagi orang macam dia, nyindir dikategorikan sebagai pujian, jadi bisa diucapkan secara gamblang, jelas dan tanpa pikir panjang. Gue pun mulai nyerocos, ngeluarin semua unek-unek gue selama 1 Semester. Gue nyuruh dia buat intropeksi, dan dia bilang, "Aku udah intropeksi, tapi tetap gak nemu kesalahanku. Jadi, kalo kamu gak ngasih taum kemungkinan besar aku gak akan berubah."

Terus gue harus bilang WOW, begitu? 

Gue jawab aja, "Your point! Kamu selalu ngerasa gak bersalah, walaupun sebenarnya kamu itu salah. Selalu ngerasa diri kamu benar. You get one point!" balas gue, bangga.

Dan setelah itu, dia bilang dia minta maaf, dan gak mau bahas ini lagi. Dia gak mau liburan dia diganggu. Oke! Gue juga gak bermaksud ganggu liburan dia kok. Gue cuma mau ngasih tau kekesalan gue!

Tapi... Sekarang gue udah kembali seperti biasa loh sama dia. Ingat, gue, cuma gue. Kalo anak-anak lain, gue gatau deh. Gue udah ngobrol lagi sama dia... Walaupun gue akui agak sedikit canggung. Kalo ketemu biasanya gue nyapa, sekarang cuma senyum atau pura-pura gak lihat. Gue... Sangat kecewa. Dia udah ngancurin kepercayaan gue sama dia.

Padahal, dulu gue dan dia pernah janji, kalo kita bakal belajar dengan serius, lolos tes, dan latihan... Dan jadi peserta olimpiade Mipa. Pegi ke Korea, bareng.

Gue gak tau kenapa bisa punya impian kayak gitu, Bodo amatlah, namanya juga mimpi. Gak selalu masuk akal.

Gue rada versalah juga sama dia, karena di saat dia kebingungan nyari tau kesalahan dia apa, dan gue bukannya ngasih tau malah diam aja ngejebak dia. Ya, padahal gue tau beberapa hal harus diberitahu, baru mengerti kan? Tapi gue juga mau dia know the truth herselves. Makanya, akhirnya gitu.

Tapi... Banyak yang bilang dia selama di kelas 8 berubah. Lebih ramah, lebih baik dan sebagainya. Perasaan menyesal gue rada mencair, dan gue cukup bangga sama dia. Dia bisa memperbaiki kesalahan dia dan belajar dari masa lalu. Tapi gue tetep gue yang begini, malah mungkin semakin buruk...

Jadi... Gue cuma mau bilang sekali lagi, kalo gak ada persahabatan yang sempurna di muka bumi ini. Yang ada hanyalah orang-orang yang berusaha sebisa mungkin mempertahankannya. So, jadilah orang-orang yang mempertahankan persahabatan itu. Karena, sahabat itu susah di cari. Sama seperti hati. Gak selalu cinta pertama itu bakal bertahan sampai akhir. Untuk itu, kita harus mencari, hingga menemukan hati yang tepat. 

Dan Cinderella pun hidup bahagia dengan pangerannya. *Gak tau kepengen aja nambahin kalimat seperti ini*

Dan untuk 'dia', orang yang sekarang sudah menjadi orang yang lebih baik lagi, kalo lo baca, gue minta maaf  ya :D




Wassalam!

Come and Go

Assalamu'alaikum...

Udah berapa bulan blog ini nganggur? Udah berapa lama blog ini gak di apdet? Entahlah, yang pasti... Sudah sangat lama.

Gue sampai lupa kalo gue punya blog...

Ngomong-ngomong, apa kabar semuah? Baik kan? Alhamdulillah, gue baik. Sangat baik. Gue bener-bener merasa bersalah dan menyesal. Gue yang selalu ngomel-ngomel kalo ada orang yang punya blog gak ada isinya, cuma numpang di bio twitter. Gue merasa, semua ini sesuatu banget. Gue merasa gak bisa mempertanggung-jawabkan omongan gue. Gue merasa... Gagal menjadi seorang blogger.

*dan genting pun berguguran*

Banyak hal yang terjadi selama gue gak ngeblog. Banyak 'sesuatu yang baru' yang gue alami. Banyak orang-orang baru yang datang, dan banyak orang-orang yang pergi tanpa bisa gue cegah.

Sebelumnya, gue mau minta maaf ya. Karena ini udah masuk bulan Ramadhan. Dan... Sekali lagi gue merasa gagal, karena seminggu lagi lebaran dan gue baru sempat minta maaf. Too bad :(

Ini udah nyaris 1 bulan masuk tahun ajaran baru. Dan, alhamdulillah gue naik kelas dengan nilai yang not-too-bad lah, walaupun gue belom bisa rangking 1 di kelas maupun di sekolah, seenggaknya gue bisa mempertahankan peringkat gue. Peringkat 2 di kelas, peringkat 3 di sekolah.

Dan gue sangat teramat bersyukur :)

Selain itu, gue juga sangat bersyukur karena banyak pelajaran yang bisa gue dapat. Dan... Mungkin itu bakal mendekatkan gue ke sebuah perubahan. Perubahan menuju dewasa. 

Kenapa gue sebut, 'pelajaran'

Ada satu hal *atau mungkin lebih pantas di sebut peristiwa atau unforgettable moment?* yang terjadi di akhir tahun ajaran pas gue berada di kelas 7. Dan dari hal itu, gue dapat banyak pelajaran.

Penghianatan. Dendam. Kekesalan. Kekecewaan. Penyesalan.

Yap. Penghianatan seorang sahabat. Sebenarnya, ada satu draft yang udah gue siapkan dari beberapa minggu lalu. Tentang 'masalah' yang gue hadapi ini. Tapi belum sempat gue selesaikan. *penyakit lama, malas*

Oke, sepertinya gue gak bakal bahas sekarang. Terlalu rumit :) Kita kembali ke topik awal...

Kelas 8 kali ini... Gue agak kecewa. Karena, sekolah gue melakukan sistem acak sesuai peringkat. Yah, ada baik dan buruknya sih. Baiknya... gue tau maksud sekolah pakai sistem ini biar kekuatan antar kelas seimbang. Seimbang dalam arti kekuatan otaknya, gituh-___-

Tapi gue kurang suka--terlebih gue orang yang introver--karena harus berbaur dengan orang baru. Orang yang selama ini cuma gue tau namanya. Orang yang selama ini cuma bisa gue dengar ceritanya dari orang lain. Bahkan, dengan orang yang selama ini gak pernah gue lihat di sekolah--atau memang gue yang gak memperhatikan.

Gue masuk 83. Awalnya gue amat-sangat kecewa. Terlebih lagi teman gue di 71 yang masuk ke 83 cuma 2 orang. 3 ditambah gue. Sekali lagi, gue orangnya susah berbaur... Jadi gak punya banyak teman. Jadi, gue bingung banget, mau ngapain dan sama siapa.

Hari pertama, gue cuma baca novel di kelas. Gue gak tau mau ngobrol apa sama teman sebangku gue yang kebetulan dulu sekelas MOS sama gue. Dan hari pertama juga gue diledekin sama anak-anak cowok gara-gara gak ngomong sama sekali. Gue dikatain 'anak alim' yang kerjaannya cuma bacaaa... melulu. Awalnya, gue diem aja, karena gue tau, mereka bakal tambah senang kalo berhasil mengganggu gue.

Tapi, lama kelamaan gue kesel juga. Jelas, mereka sama sekali gak mikir kalo gue gak pengin di ganggu! Mereka niruin gaya gue kalo lagi baca--sedikit nunduk--sambil nyenggol-nyenggol lengan gue! Karena gue gak tahan, gue pun nengok ke arah 'si enemy' yang ganggu gue itu dengan tatapan yang sangat-amat dingin. Emang kalo gue udah kesel banget, gue bisa jadi orang jahat :)

Seketika itu juga, anak-anak cowok yang lagi asik ketawa, DIAM! Gue sempat natap anak-cowok-si-enemy ini lama. Lama banget sampai akhirnya dia buang muka duluan. Tatapan gue ini, tatapan yang dingin, campur mengejek. Biasanya, kalo gue natap temen cewek gue begitu, gue langsung di cekek dengan alasan gue menyebalkan kalo lagi begitu! My point!

Semenjak itu gak ada lagi yang berani ganggu gue. Tentram-damai-dan-sejahtera. Walaupun gue masih merasa kayak orang bodoh, tapi dengan gak diganggu, gue cukup tenang. Sekarang mereka lebih senang isengin temen sebangku gue. Dan isenginnya itu kebangetan. Dengan cara... menutup kepala si cewek dengan ember, lalu dengan sekuat tenaga mereka menepuk-nepuk bagian bawah ember itu! 

Gue ngeliatnya bener-bener was-was. Takut kalo gue yang bakal jadi sasaran. Tapi... sejauh ini belum ada ember yang nyasar di kepala gue. Hahaha...

Selain ada sistem acak sesuai peringkat tersebut, yang lebih menyedihkan lagi adalah... Adanya mutasi guru! Ini yang paling gue benci :( 

Dulu, wali kelas gue di 71 itu Bu Asna yang juga guru IPS. Nah, gue padahal udah seneng... Banget pas nyatet jadwal kalo IPS gue diajarin Bu Asna. Seenggaknya Bu Asna guru yang paling gue kenal dan paling dekat. Tapi... Semua berubah saat negara apa menyerang ada mutasi guru. Bu Asna dipindah tugaskan ke SMP RSBI 49. Gue bener-bener kesel. Dan... Terlebih lagi, baru-baru ini gue denger kalo guru Seni Budaya gue yang baiknya super bakal dimutasi... JUGA! 

Beberapa hari yang lalu pas pelajaran Seni Budaya, guru gue yang bernama Bu Siti udah cerita, kalo sebenarnya dia juga keberatan sama pemindah-tugasan ini. Selain udah nyaman di sekolah gue, dan dekat dari rumahnya. Gua gak bisa ngebayangin, kalo kelas 8 gue diajarin sama guru gue yang super-galak yang waktu itu ngajar gue di kelas 7. GAK AKAN!!!

Dan, Bu Siti juga udah pamit sama gue dan teman-teman sekelas gue. Dia akhir pertemuan, Bu Siti dan anak-anak kelas gue salam-salaman. Gue sempat dengar kalo Bu Siti udah nolak tawaran mutasi itu. Jadinya Bu Siti 1 tahun lagi di sekolah gue. Dan gue menganggap, "Mungkin salam-salaman karena mau lebaran."

Tapi... Semua keyakinan itu surut pas buku karangan gue dibalikin ke gue. Itu bener-bener bikin shock. Oke, buku karangan itu punya temen gue yang waktu itu di pinjem sama Bu Siti. Tapi... Apa itu awal dari sebuah perpisahan?

Entahlah, yang pasti, sekarang gue bingung sekaligus kecewa merangkap kesal dan sedih.___.

Pas awal-awal masuk, gue sempat ketemu Bu Asna. Gue pun nanya ke Bu Asna, "Bu, emangnya Ibu mau pindah ya? Ke SMP 49?"

Bu Asna cuma ketawa, giginya yang dipagarin (baca: behel) keliatan. Setelah itu, dia menutup mulutnya, masih ketawa. Gue heran.

"Emangnya, kenapa?" tanya Bu Asna, masih sambil ketawa, walaupun pelan.

"Yah..." Gue cuma bisa ngerespon itu. Gak tau mau jawab apa.

"Kalau kita mau maju, kita harus mau pindah ke tempat yang lebih baik." setelah ngomong begitu, Bu Asna senyum, lalu pergi. Dan gue baru sadar, kalo itu pertemuan terakhir gue sebelum Bu Asna benar-benar gak kelihatan di sekolah lagi.

Dan, sampai sekarang gue terus ingat sama kata-kata terakhir Bu Asna itu. Kalau kita mau maju, kita harus mau pindah ke tempat yang lebih baik. Gue setuju. Walaupun kita gak suka, mau atau tidak kita tetap pindah. Harus. Kapan pun itu. Karena semua udah diatur sama yang di atas. Bagaimana pun kita menghindar, pasti ada suatu cara yang sudah disiapkan, sehingga kita tetap pindah. Mungkin, bagi kita itu bukanlah tempat yang baik. Tapi... Bagi Allah? Mungkin itu yang terbaik. Dan mungkin dengan cara itu juga kita bisa maju. Dan itu juga yang bikin gue semakin lama, mulai rela pisah sama 71.

Oh ya, Nabi Muhammad juga hijrah dari Mekkah ke Madinah kan? Jadi, bagi siapa pun yang mau maju, lupakan masa lalu. Tataplah masa depan. Move on! Berhijrahlah dari hati yang satu, ke hati yang lain. Dan menetaplah jika kalian sudah menemukan hati yang pas!

Dan ya... Gue cuma bisa berharap, semoga di kelas baru gue bisa banyak belajar. Dan berubah, untuk jadi orang yang lebih baik. Dan ini juga yang gue maksud, banyak orang-orang baru yang datang, dan banyak orang-orang yang pergi tanpa bisa gue cegah. Tapi... Tanpa sebuah perpisahan, mana mungkin ada pertemuan, kan?



Wassalam dan Selamat malam!  :)

Minggu, 13 Mei 2012

Kekalahan yang menyenangkan :D

Assalamu'alaikum!!!

Gue balik lagi...

Gak tau kenapa hari ini gue seneng, dan semangat gue menggebu-gebu. Padahal... Padahal... Gue baru aja dapet info bahwa gue GAGAL OSN 2012. Maksudnya... Gue kalah telak di seleksi pertama. 

Sebelumnya mungkin gue belom cerita, selama gue hiatus dari blog ini, gue dipilih jadi peserta OSN SMP Se-Jakarta Timur. Waktunya cuma 3 hari._. Makanya gue kerja keras. Apalagi... OSN pelajarannya umum, bukan pelajaran kelas 7 aja. Alhasil gue mencoba menyerap beberapa materi kelas 8 dan 9 lewat kamus IPA gue. Yah, gue bersyukur punya buku IPA yang imut tapi lengkap. Bisa dibawa kemana-mana.

Sebenarnya selain kemampuan, ada lagi yang bikin gue kalah. Gue gak maksimal menggali materi. Ceritanya begini...

Kebetulan gue ambil IPA...

Di hari-Hnya, gue kaget. Pas, perjalanan menuju tempat lombanya, di Al-Azhar Rawamangun, guru pendamping gue nyuruh milih, mau Fisika atau Biologi. Dan gue baru tau kalo boleh milih mau Biologi atau Fisika!!! Gue kira dua-duanya beserta Kimia... Soalnya pas dulu gue SD, yang namanya OSN IPA ya gak dipilih-pilih. Gue sadar, ini kok gue bodoh amet ya, SD kan belom ada yang namanya Fisika, Biologi, Kimia gitu... IPA ya IPA. Aneh ya...


Akhirnya, gue milih Biologi. Padahal, gue lebih banyak pelajarin Fisika. Tapi gue takut kalo lupa rumus atau hukum-hukum dan semacemnya itu. Makanya gue pilih Biologi... Dan alhamdulillahnya, gak ada essay, cuma 60 PG dan 40 soal apa gitu gue lupa-___-

Diperjalanan, gue nyoba baca sekilas Biologi. Dan kekurangan gue adalah gak bisa belajar di saat-saat sempit seperti itu. Mau sekeras apapun gue belajar, sefokus apapun, materi yang gue baca tetep gak nempel. Alhasil, gue cuma ngeliat-liat kiri-kanan jendela mobil.

Pas masuk kelas, gue tetep santai. Apalagi kelasnya ACnya dingin... Gue tambah santai. Pas ngeliat anak cowok yang duduk di samping gue baca-baca, yaudah gue ikutan ngeluarin kamus gue, sambil berharap paling enggak adalah sedikit materi yang nyangkut.

Pas, mulai, rasanya gue lenyap dari bumi. Mungkin kedengarannya lebay ya, tapi serius, bagi gue yang berotak udang ini, soal OSN waktu itu susah bukan main. Gue nyoba nyari soal yang mudah. Tapi gak ada... Apalagi soalnya 100 biji. Jam-jam awal gue gunakan untuk meratapi nasib sambil mengetuk-ngetuk jari ke meja.

Gue nyoba ngerjain dikit. Gue coba nenangin diri. Yang penting gue isi, yang penting nilai gue gak 0. Paling enggak nilai gue 1 biar gak muluk-muluk amat. 

Masalah selanjutnya yaitu... Gak bisa cap-cip-cup. Kenapa? Karena, kalo salah -1, kalo bener dapet skor 4. Gue mikir, gue gak tau semua, masa iya nilai gue -100? Amit-amit...

Jadinya, banyak soal yang gue kosongin. Soalnya kalo dikosongin ya gak minus. Sekitar 40 soal lebih gue kosongin.

Setelah keluar ruangan, perut gue keram. Ya, keram karena soalnya susah banget. Kebiasaan gue emang gitu, kalo soal susah ya keram. Plus ngantuk.

Udah ah, gue males ngebahas lagi. Oh ya, pas SD dulu, setiap kali lomba gue gak seantusias dan gak seniat ini. Padahal, *bukan bermaksud sombong* setiap kali lomba gue selalu dipilih sama guru gue. Ya, sekarang gue merasa bersalah karena selama di SD, gue cuma berhasil menghasilkan 1 piala. Miris...

OSN kali ini beda. Ke mana aja dan di mana aja, gue selalu siap sama kamus IPA gue. Ukurannya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana itu keunggulannya. Lengkap pula. Jadi, di mana aja gue bisa belajar tanpa ribet. Bahkan diangkot pun gue juga belajar. Pertama kali gue lomba seniat ini. Serius...

Oh ya, ada kakak kelas gue namanya Kak Arif. Kata guru yang milih gue jadi peserta lomba, dia itu pinter banget Matematikanya. OSN tahun lalu dia juga masuk 5 besar. Dan karena itu... Dia bisa masuk SMA DI MANA AJA, TANPA TEST! Jadi, beasiswa gitulah, lewat jalur prestasi karena dia menang OSN. Ajib emang...

Dan tahun ini, LAGI-LAGI dia menang! Dia menduduki peringkat 2! Nih, buktinya:

Hasil OSN Matematika. Klik aja gambarnya biar jelas.

Padahal gue berharap paling enggak masuk ke 25 besar. Itu aja udah cukup. Tapi mungkin bukan rezeki gue kali ya... Dan, peserta nomor 25 adalah Siti yang lain...

Hasil OSN Biologi. Klik gambarnya biar jelas.

FYI, nama gue itu sebenarnya Siti Fadhilah Muthmainnah. Tapi, karena kepanjangan gue selalu makai Fadhilah Muthmainnah. Kecuali kalo ujian gitu, baru gue tulis pake Siti.

Ya, mungkin bukan kesempatan buat gue kali ya. Tapi buat Siti yang lain. Atau... Jangan-jangan dia Siti yang sekelas sama gue di ruang 7? Iya, ada yang namanya Siti apa gitu di ruang gue, kebetulan dia dateng telat makanya gue tau. Wiw... Kalo iya, selamat deh. Kalo enggak... Selamat juga. Dan selamat buat para 25 besar yang berhasil lolos ke babak selanjutnya. Buat yang kalah, jangan sedih. Kita senasib :"D Dan terutama selamat buat kakak kelas gue, yang gue belom kenal, semoga bisa bikin nama sekolah harum :"D

Oh ya, buat yang lolos ke babak selanjutnya, berjuang yang keras. Bikin nama Jakarta Timur harum. Buat yang kalah, pasti ada kesempatan lainnya. Kita juga beruntung kan, terpilih menjadi pesertanya? Mungkin bukan waktu yang tepat untuk kita :)

Semoga ditahun depan, gue bisa ikut lagi. Kalo gue ikut, gue janji bakal berusaha semaksimal mungkin. Gue janji!!! Gue bakal menaklukan soalnya! Yap, BIOLOGI!!! Pelajaran yang paling gue benci, walaupun sebenarnya asik. Gue bakal tunggu tahun depan!!! Gue tunggu!!!

Dan... Oh ya, minggu ini, tanggal 20 gue mau ikut Tes Kelas Khusus MIPA di Bogor. Doain gue ya, biar bisa lolos. Gue mohon doanya ya... Dan mulai minggu depan gue bakal berjuang lebih keras. Karena waktu gue lumayan banyak :) Tes ini, gue dapet Matematika. Alhamdulillah juga, materinya katanya kelas 7. Tapi tes awal, tes Matematika sama tes Agama. Semoga gue bisa! Semoga gue lolos! Please... Sekali ini aja ya Allah... Gue mohon... Dengan amat sangat...

Tapi gue gak bisa memaksa Tuhan. Tuhan pasti tau yang terbaik buat gue, jadi gue hanya berlu usaha, kerja keras, dan berdoa. Ya kan?

Kali ini tumben-tumbenan gue senang saat tau kalo gue kalah. Biasanya, gue pasti udah mengumpat diri sendiri. Bodohlah, payah, dan lainnya. Tapi... Sekarang gue udah tau, nilai 100 gak selalu tebaik. Peringkat 1 juga gak selalu terpintar. Yang penting, usaha dan kerja keras. Yang penting gue udah usaha semaksimal dan sebisa gue kan? Masalahnya selanjutnya, yang ngatur Allah O:) Kalaupun gue kalah, masih banyak kesempatan yang ada kan? Dan dengan kekalahan pula, gue bisa belajar. Sekaligus nambah pengalaman... Ya kan? 

Oh ya, cerbungnya udah gue pindahin ke word to go, tinggal pindahin ke pc. Semoga aja bisa ya, teman-teman :)

Udah malem, gue belom ngerjain tugas buat besok. Hahaha... Sekali-sekali bolehlah, gue nyantai seperti ini. Gue pamit dulu ya, walaupun potingan ini panjang dan membosankan, semoga aja ada yang baca. Bye!


Wassalam :)


Sumber foto: disini

Jumat, 13 April 2012

Random!

Assalamu'alaikum!!!

Kangen berat sama blog ini! *peyuk* *amit!*

Seperti biasa, kegiatan gue tetap monoton. Stagnan. Datar. Bahasa gue jadi kayak gini gara-gara tugas presentasi yang bejibun.

Gue jarang online, jarang ngepost. Dan mau tau kemana aja gue selama ini?

Gue keasyikan baca Teenlit! Iya, ini emang kebangetan bangettt!!!

Sebenarnya, gue minjem. Iya, minjem artinya bukan gue yang punya, bukan gue yang beli. Gak mudeng? Yaudah...

Bos Teenlit itu, temen gue namanya anggep aja Sumingkem. Oke, gue bakal cerita jujur tentang dia.

Dia galak, agak pelit, di takuti para lelaki #halahh

Eh, Serius! Anak cowok, biasanya kan suka mainan gitu, yang kalah kan dapet hukuman. Hukuman yang paling ditakuti anak cowok itu....

Mukul mejanya si Sumingkem~

Ya, itu emang serem. Biasanya, anak-anak kalo kena hukuman itu, bakal gak selamat. EHHH enggak, maksud gue bakal kena pukulan atau lemparan dari Sumingkem. Jadi, jangan deket-deket kalo Sumingkem udah ngamuk. Radiusnya 5 mil!!!

Sumingkem galak sama siapa aja. Pelit sama siapa aja. Tapi, gue seneng dia udah 'agak' berubah. Dia sekarang baik banget. Sama gue. Gak tau deh kalo sama yang lain...

Awalnya gue heran. Kenapa dia mau minjemin novel ke gue. Biasanya nih, kalo ada yang mau minjem novel dia, GAK BOLEH. Kalau boleh pun, GAK BOLEH DI BAWA PULANG! GAK BOLEH LECEK! GAK BOLEH RUSAK! GAK BOLEH DIKILOIN! GAK BOLEH DIJUAL! GAK BOLEH DI BACA! *yang terakhir salah. Gue cuma iseng, biar tulisan gue agak panjang*

Pertamanya, gue ngeliat dia lagi baca Teenlit judulnya "Dog's Love". Terus gue pinjem, cuma sekedar baca sinopsisnya. Karena menarik, gue pun nyoba bilang, walaupun dalam hati gue yakin gak bakalan boleh.

"Mingkem, gue pinjem ya."

"Yaudah."

Segampang itu!!! Gue heran, ini anak kenapa baik sama gue? Dan, gue pun bilang terimakasih ke dia.

Bentar, namanya gak enak kalo Sumingkem. Berkesan bahwa dia Susah Mingkem. Oke, ganti. Victoria. Jangan, kebagusan. Si... Supriatun aja.

Besoknya, gue balikin. Terus gue iseng aja bilang, "Sup, besok bawain gue Teenlit yang judulnya "When I Look Into Your Eyes ya!""

"Yaudah."

Gue heran. Ini dia kenapa, baik banget. Heran gue! Ini pertama kalinya si Supriatun baik sama gue! Padahal gue cuma iseng. Dan, pas gue sampe di rumah dia BBM ke gue. Nanya.

"Dhil, lo besok mau gue bawain novel apa?"

Deg! Gue heran. Jangan-jangan di bajak...

Dan dia pun nyebutin satu per satu judul bukunya. Gue masih heran. Gue pun milih salah satu yang menurut gue menarik.

"Rumah Lentera aja. Seru gak?" 

"Seru kok. Besoknya apalagi?" Ya ampun-_-

Gue diemin. Terus dia bilang, "Rahasia Bintang aja yak!"

Gue iya-iyain aja. Bayangin, cewek perkasa yang menyeramkan luar biasa seperti Supriatun bisa baik banget sama gue. Gue udah punya firasat buruk. 

Jangan-jangan....

Gue pun langsung BBM ke temen gue, anggep aja namanya Sukojin. Gue ceritain semua. Karena, heran aja. Sukojin minjem novelnya Supriatun aja boro-boro dipinjemin.

"Jin, Jin, masa si Supriatun baik banget sama gue. Dia kan minjemin gue buku, terus dia BBM-in ke gue, mau novel apa besok. Aneh kan?" Sukojin gak jawab.

Namanya gak enak! Berkesan kalo dia suka sama Jin. Oke, ganti. Namanya Hahuftt aja.

"Jangan-jangan... Di lesbong lagi."

Jujur! Gue ngomong itu ke Hahuftt. Eh, si Hahuftt bukannya jawab, malah ganti topik ke tugas presentasi. Gue cuma bengong-bengong.

Gue ngira Supriatun lesbong, karena dia suka 'meluk-meluk cewek' terutama Amazon, temen sebangku dia. Awalnya sih, gue pikir wajar-wajar aja ya, kalo sesama cewek pelukan. Pelukannya cuma ngerangkul doang sih. Tapi lama kelamaan, si Supriatun..... Nyium pipi Amazon. Gue liat sendiri. Beneran!

Semenjak itu gue ilfeel sama dia. Dan besoknya, si Supriatun ngomong ke gue di sekolah.

"Dhil, lo ngatain gue lesbong ya?" Salah udah, salah.

Gue bungkam. Gak tau mau jawab apa. Eh, dianya malah ketawa. Ngakak. Gede banget.

Dan semenjak itu, gue gak pernah ngira apa-apa tentang dia. Takut gue-_-


Oh ya, selain itu, gue mau kasih tau, kalo gue jadi admin di website Okedong.com. Website itu bikinan temen gue, Si Firmut *Singkatan dari Fira Imut. Salah, maksudnya Fira Meutia.*

Mungkin kalo kalian suka baca KKPK gitu, kalian pasti tau. Dia penulis buku KKPK Liontin Amery dan Asma Di Dunia Maya *setau gue*

Website itu berisi tentang macem-macem. Dan, ada kategorinya. Ada BACAdong, EKSISdong, GAULdong, LEBAYdong, MELEKdong, RILEKSdong, dan TAUdong.

FYI, kalian bisa kirim-kirim ke website ini, ya walaupun nanti bakal diedit lagi sama dia. Kalo berminat, bisa kirim ke okedong1@yahoo.com atau ke emailnya si Fira ke firameutia@gmail.com. Ya, walaupun gak dapet honor, tapi asik juga kan? Kalo tulisan lo mejeng di sana?

Hmm... Segitu dulu. Buat yang nanya-nanya, bisa komen langsung di bawah. Dan, satu info lagi, kita lagi mencari admin. Gampang sih syaratya, kreatif, pintar mengolah kata, wawasan luas, bisa aktif, selalu punya inovasi dan ide-ide baru.

Yang berminat, komen aja langsung!!! Nanti gue bicarain sama Firanya.

Gue pamit dulu ya! 

Wassalamu'alikum!!!