Minggu, 22 Januari 2012

Mari bersahabat dengan PENYU! #2

Assalamu'alaikum!!!

Setelah di selingi dengan 2 kajian konyol dan sebuah video, postingan kali ini akan membahas lebih lanjut tentang penyu. Yang belum baca postingan tentang penyu, bisa klik di sini aja.

Adakah aturan yang terkait dengan penyu?
Ditingkat internasional
Perjanjian internasional - CITES (Convention on Internasional Trade in Endangered Species of Wild Fauna & Flora) - menyatakan bahwa seluruh jenis penyu terancam punah. Oleh karena itu perdagangan penyu (telur, daging, dan karapas) sangatlah dilarang.

Di tingkat nasional
► Indonesia meratifikasi CITES melalui Keputusan Pemerintah No. 43 Tahun 1978.

► UU No. 5 Tahun 1990 Pasal 40
Barangsiapa dengan sengaja mengambil atau memperjualbelikan penyu (telur, daging, karapas) akan dikenakan sanksi dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta

► PP No. 7 Tahun 1999
Pada lampiran, tertera bahwa seluruh jenis penyu yang ada di Indonesia masuk dalam daftar satwa yang dilindungi.


Hal unik seputar penyu:
► Penyu adalah sejinis reptil yang bernapas dengan paru-paru namun hidup di laut.
► Bayi penyu di sebut tukik, cangkangnya disebut karapas dan tulang dadanya dikenal dengan plastaron.
► Kepiting, biawak, burung laut, anjing dan ikan hiu adalah predator alami penyu.
► Penyu hijau dapat menahan napas hingga 5 jam saat menyelam di bawah laut.
► Penyu belimbing adalah penyu yang berukuran paling besar, dapat menyelam paling dalam, berenang paling cepat dan melakukan perjalanan paling jauh.
► Penyu mempunyai penciuman yang lebih kuat dibanding anjing dan ikan hiu, namun mereka buta warna.
► Sekali bertelur, penyu betina menghasilkan 50-150 butir telur, tergantung jenisnya.
► Masa pengeraman telur penyu yang di kubur di dalam pasir selama 45-60 hari.
► Penyu mampu bertahan hidup hingga berusia >100 tahun, tergantung jenisnya.
►Penyu merupakan satwa pengembara yang tangguh karena dapat mengarungi samudra hingga ribuan kilometer. Bahkan penyu belimbing mampu menyeberangi Samudera Pasifik.

Sesungguhnya ada gak sih manfaat penyu bagi kita?
Sebagai bagian dari ekosistem pantai dan laut, penyu mempunyai berbagai peran alam, diantaranya:
► Mengontrol populasi ubur-ubur & alga agar tidak terlalu banyak.
► Memangkas helai-helai lamun agar tidak terlalu panjang, sehingga ikan-ikan dan organisme laut lainnya dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik.
► Mengontrol populasi kerang-kerangan dan kepiting.
► Kandungan yang terdapat pada telur-telur penyu yang terbenam di pantai membantu menyuburkan tumbuhan di pesisir pantai.

Punahnya penyu akan mengganggu rantai makanan di alam. Hal ini pastinya juga akan merugikan manusia dari sisi ketersediaan ikan dan makanan laut lainnya.


Lalu, apa saja ancaman bagi kehidupan penyu?
► Penangkapan penyu tidak sengaja oleh nelayan yang menggunakan pukat udang & alat tangkap ikan tuna.
► Pembangunan kawasan pantai yang menyebabkan berkurangnya tempat perteluran penyu.
► Perburuan daging & pencurian telur penyu.
► Penggunaan karapas penyu sebagai bros, bingkai kacamata dan aksesoris lainnya.
► Pembuangan sampah di pantai & laut. Banyak penyu yang mati akibat salah memakan kantong plastik yang dikira ubur-ubur.
► Pertambangan lepas pantai yang menyebabkan pencemaran di laut.
► Baling-baling kapal yang melukai penyu.
► Pengunaan BBM dan listrik yang boros menyebabkan terjadinya pemanasan global. Ini berdampak pada ketidakseimbangan jenis kelamin penyu di kemudian hari.


Oke, gimana, udah di baca kan? Banyak manfaat penyu untuk kelancaran rantai makanan di alam. Dan banyak juga ancaman bagi kehidupan penyu. Semoga postingan ini berguna dan dapat menambah wawasan kalian yang baca :) Jangan lupa di share ya! Semakin banyak orang yang tau, semoga kelangsungan penyu di muka bumi ini tidak terganggu. AMIN!


Save the turtle, because the future of ocean is in your hand!

Wassalam!

Sabtu, 21 Januari 2012

BoyzIIBoys

Assalamu'alaikum!!!

Hujan, di hari sabtu menjelang malam minggu. Hei, galaunya kepagian!

Oke-oke. Kali ini aku gak tau mau posting apaan. Tapi aku mau membahas tentang BoyzIIBoys

Jujur sebenarnya aku gak tau itu apa, siapa dan jenis spesies apa. Tapi, suara mereka itu keren! Aku paling suka  waktu mereka ngecover lagi Dia - Maliq n D'essentials. Ini ada cuplikan videonya.


Tau siapa yang main gitar? Itu Kak Adera!!! Huahahahah.... Yang ini gak kalah enaknya, waktu dia ngecover lagu nya Cherrybelle.


Gimana? Oke gak? Oke, pamit dulu ya! Jangan lupa, tunggu postingan aku berikutnya. Untuk video lain, kalian bisa cari di Youtube.

Wassalam!

Jumat, 20 Januari 2012

Kacang itu gak mahal

Assalamu'alaikum!!!

Kembali kita melanjutkan kajian konyol kita. *buka iPad*

Di kajian konyol kemarin, kita telah membahas tentang 'kentut'. Bentar, kalo ngomongnya pake anda-saya gak enak. Sebagai profesor gaul, mari kita memakai bahasa gaul. Lo-gue.

Sebagai profesor gaul, kali ini gue juga mau bahas sesuatu ucapan yang termasuk bahasa gaul yang sering di ucapkan oleh anak-anak jaman sekarang kalo lagi ngomong gak didengerin.

"Yah, dikacangin. Kacang mahaaal...."

Ada beberapa hal yang bikin gue gak setuju sama ucapan di atas.

Pertama, karena gak ada sedikit pun korelasi antara kacang dengan di cuekin. Coba ya, bagi anak gaul di sana, kasih tau gue apa korelasi antara kacang dengan di cuekin. 

Dikacangin, itu maksudnya apa???!!!

Kedua, jujur sebagai penjual kacang asongan gue gak pernah naruh harga mahal-mahal. Standar kompetensi kok! Gue gak setuju banget dengan istilah 'Kacang mahal'. Itu namanya pelecehan dan pencemaran nama baik. Sebagai pedagang kacang gue merasa di rugikan!

Biasanya, ibu-ibu yang langganan kacang sama gue selalu aja ngeborong dagangan gue. Lah sekarang? Setiap gue mendorong gerobak gue yang berisi kacang, di siang hari, peluh bercucuran dan bermandi keringat, saat gue berkata "Kacang... kacang..." lah mereka malah pada teriak "KACANG MAHALLL!!!! KACANG MAHALLL!!!" sambil ketawa setan. Nista abis.

Gue tau. Maksud mereka pasti ngeledekin gue. Karena gue di cuekin. Gak ada yang beli kacang yang gue jual.


Tunggu, ini kok gue jadi curhat?

Jujur, setahu gue cabe lebih mahal daripada kacang. Coba, lo liat di berita, setiap mau lebaran, semua harga bahan pangan naik. Cabe, kelapa, beras, ayam, daging. Coba alihkan perhatian kalian kepada kacang! Harganya gak pernah naik!!!

Dan yang sekarang lagi maraknya, yaitu BBM. Beberapa waktu yang lalu, gue denger katanya Premium mau naik. Nah, kacang? Kapan naik harganya? Dan, konverter BBG. Harganya 15 juta! Lah kacang? 5000 aja udah dapet banyak! Apalagi 15 juta???!!!! Nanti gue mau bikin bahan bakar baru yang akan menggantikan gas dan bensin. Bahan Bakar Kacang (BBK)

Karena gue adalah seorang profesor, gue udah melaksanakan sebuah eksperimen sesuai metode ilmiah. Di sini gue sempat mendatangi salah satu tempat nongkrongnya anak-anak gaul. 

Mata gue berbinar-binar. Di sini gue bukannya melihat anak-anak gaul, malah melihat anak alay! Setelah gue memeriksa lebih rinci, ternyata gue salah tempat. Ini Indomaret.

Oke, karena gue sebentar lagi mau pergi studi banding (Baca: Les) gue langsung ke intinya aja. Di sini gue belajar, bahwa slogan "Dikacangin" atau "Kacang mahal" itu salah. Mungkin kata-kata itu bisa diganti menjadi "Dicabein" atau "Konverter BBG mahal!" 

Oke, kajian konyol untuk hari ini sekian dulu. Salam, profesor gaul!

Wassalam!

Kamis, 19 Januari 2012

Kajian konyol

Assalamu'alaikum!!!

Kali ini aku mau membahas seputar 'kentut'

Menurut kalian, kentut itu baik gak sih?

Saat kalian di sodorkan dengan pertanyaan yang satu ini, mungkin kalian akan terjebak di dalam sebuah lubang kekonyolan dan kegalauan. Mari kita simak pembahasannya.

Satu: kalo jawab baik.
Udin: Cup, kentut itu baik gak sih?
Ucup: Baiklah! Kalo ditahan gak enak dan bisa bikin penyakit!
Udin: Yaudah, kalo baik sini gue bagi.

Yang terjadi: anda akan di kentutin.

Dua: kalo jawab enggak.
Udin: Cup, kentut itu baik gak sih?
Ucup: Enggak! Kalo kentut nanti orang kebauan!
Udin: Ya udah kalo enggak ya gue buang.

Yang terjadi: anda akan di kentutin juga.

Tapi, tenang, sebagai blogger yang baik, saya akan memberikan solusi yang tepat untuk meminimalisir kemungkinan anda di kentutin saat anda disodorkan pertanyaan itu.

Satu: kentutin duluan.
Udin: Cup, kentut itu baik gak sih?
Ucup: Tau ah! *langsung kentut*

Yang terjadi: lawan bicara anda akan kebauan dan anda bisa ketawa setan.

Dua: ngibrit.
Udin: Cup, kentut itu baik gak sih?
Ucup: *ngibrit*

Yang terjadi: anda tidak di kentutin dan lawan bicara anda tidak kebauan.

Oke, sekarang semua pilihan ada di tangan anda. Mau pilih cara satu, atau dua. Dan, dari sini saya belajar, bahwa kalau anda berani kentut, anda juga harus berani di kentutin.


Wassalam

Mari bersahabat dengan PENYU!

Assalamu'alaikum!!!

Kali ini masih berhubungan dengan penyu. Dan aku mau melanjutkan postingan sebelumnya. Aku cuma mau share beberapa pengetahuan yang mungkin bisa menambah wawasan kalian yang baca.

Tau gak sih, bahwa penyu merupakan satwa warisan jaman purbakala? Mereka sudah ada sejak jaman Triassic - sebelum jaman Jurassic - yaitu sekitar 220 juta tahun yang lalu.

Indonesia merupakan rumah bagi 6 dari 7 spesies penyu yang ada di duni. Sayangnya jumlah penyu kian hari kian berkurang sehingga terancam punah. Ini terutama dikarenakan kegiatan manusia, seperti pembangunan kawasan pantai yang merusak tempat perteluran penyu; perburuan penyu; pencurian telur; penangkapan tidak sengaja oleh nelayan udang & tuna; dan pembuangan sampah di pantai dan laut.

Ada banyak ancaman lainnya dalam kehidupan penyu. Tak heran jika hanya 1 dari 1000 tukik yang dapat selamat hingga dewasa.

Sebelum bersahabat dengan penyu, ayo kita kenali jenis-jenis penyu yang ada di Indonesia terlebih dahulu:


Penyu Belimbing / Leatherback
(Dermochelys coriacea)


Ciri-ciri:
- Berukuran paling besar diantara jenis penyu lainnya.
- Panjang lengkung punggungnya berkisar antara 1,2 m - 2,4 m.
- Satu-satunya jenis penyu yang tidak memiliki karapas.
- Rahangnya sangat lunak.
- Bentuk punggungnya menyerupai buah belimbing.

Makanan:
Rahanya yang lunak menyebabkan penyu belimbing hanya memakan makanan yang sangat lunak, yaitu ubur-ubur.

Jumlah telur:
± 80 butir tiap kali bertelur

Status:
SANGAT TERANCAM PUNAH



Penyu Hijau / Green Turtle
(Chelonia mydas)


Ciri-ciri:
- Penyu hijau merupakan penyu terbesar setelah penyu belimbing.
- Penyu terbesar yang pernah di temui berukuran 1,5 m dengan berat 395 kg.
- Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya.
- Jaringan lemak pada siripnya berwarna hijau.
- Bentuk karapasnya menyerupai bentuk hati.

Makanan:
Penyu hijau termasuk hewan herbivora. Makanan utamanya lamun dan alga.

Jumlah telur:
± 115 butir tiap kali bertelur.

Status:
TERANCAM PUNAH.



Penyu Tempayan / Loggerhead
(Caretta caretta)


Ciri-ciri:
- Panjang lengkung karapas penyu tempayan dewasa sekitar 0,7 m - 1 m.
- Bentuk karapas menyerupai tempayan.
- Mempunyai 5 pasang lempengan pada karapasnya.
- Kepalanya berukuran sangat besar.
- Karapas penyu tempayan dewasa berwarna coklat kemerahan.

Makanan:
Penyu tempayan termasuk hewan karnivora. Makanan utamanya adalah tiram, kerang dan kepiting mini mintuno. Namun ketika berada di laut terbuka ia juga memakan ubur-ubur, cumi serta ikan.

Jumlah telur:
± 115 butir tiap kali bertelur.

Status:
TERANCAM PUNAH.



Penyu Pipih / Flatback turtle
(Natator depressus)


Ciri-Ciri:
- Karapasnya berbentuk pipih atau rata, hanya sedikit melengkung di sisi luarnya.
- Panjang lengkung kerapas penyu pipih dewasa sekitar 90 cm.
- Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya.
- Karapasnya berwarna kelabu.

Makanan:
Penyu pipih termasuk hewan omnivora, makanan utamanya lamun, karang lunak, tripang, ubur-ubur, kerang, udang dan invertebrata lainnya.

Jumlah telur:
± 55 butir tiap kali bertelur.

Status:
TERANCAM PUNAH



Penyu sisik / Hawksbill
(Eretmochelys imbricata)


Ciri-ciri:
- Panjang lengkung karapas penyu sisik dewasa berkisar 90 cm.
- Memiliki muka yang kecil dan rahang seperti paruh burung rajawali.
- Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya.

Makanan:
Rahangnya yang keras menunjukan bahwa penyu jenis ini termasuk hewan karnivora. Makanan utamanya karang lunak, seperti sponges & anemon, juga cumi dan udang.

Jumlah telur:
± 130 butir tiap kali bertelur.

Status:
SANGAT TERANCAM PUNAH.



Penyu Lekang / Olive's ridley.
(Lepidochelys olivacea)


Ciri-ciri:
- Jenis penyu tang berukuran paling kecil sebelum penyu kempi*.
- Panjang lengkung karapasnya hanya sekitar 70 cm.
- Karapasnya berwarna hijau tentara.
- Terdapat 6 pasang lempeng atau lebih pada karapasnya.

Makanan:
Termasuk hewan omnivora, makanannya kepiting, udang, lobster, lamun, alga, siput, ikan serta ubur-ubur.

Jumlah telur:
± 110 butir tiap kali bertelur.

Status:
TERANCAM PUNAH

*penyu kempi: satu-satunya penyu yang tidak ada di Indonesia.


Oke, segini dulu yah! InsyaAllah secepatnya aku lanjutkan postingan ini! Wait and see!

Wassalam!

Rabu, 18 Januari 2012

Let's save our ocean!

Assalamu'alaikum!!!

Postingan kali ini, aku mau membahas tema 'Save our ocean'. Yang menjadi topik di sini yaitu seputar penyu!


Kalian tau gak, bahwa penyu terancam oleh pengrusakan habitat dan pengrusakan tempat bersarang, penangkapan dan perdagangan ilegal, pengambilan telur serta kematian karena tertangkap oleh kapal ikan secara tidak sengaja (by- catch) Karena berbagai ancaman itu, penyu masuk dalam daftar Critically Endangered yang di susn IUCN Red List.

Kalo di Padang, masih sering di temukan perdagangan telur penyu. Apa lagi di sekitar pantainya. Kadang sedih, kesal bercampur kalo melihat itu. Dan... saudara-saudaraku itu suka telur penyu!

Rata-rata di keluargaku itu suka banget telur penyu. Mereka bilang sih enak banget. Tapi, untuk makan aja aku kasihan, apalagi setelah baca sebuah buku tentang penyu dari ayahku. Miris banget...

Tugas kita sebagai generasi muda, yaitu menjaga agar penyu tidak punah. Emangnya, kalian mau kalo anak cucu kalian nanti gak bisa melihat penyu? Gak mungkin kan...

Yap mulai sekarang kita harus bertekad untuk menjaga agar penyu tidak punah! Mungkin, kalo kalian melihat perdagangan telur penyu, mungkin bisa di kasih tau ke penjualnya masalah 'penyu hampir punah'. 

Kalo yang punya uang jajan lebih (padahal aku enggak ikut donasi ;p) bisa berdonasi untuk pelestarian penyu, kalian bisa menghubungi WWF ke support-wwf@wwf.or.id


Save the turtle, because the future of ocean is in your hand!

Wassalam!

Polos atau... bopung?

Assalamu'alaikum!!!

Kali ini ada cerita. Cerita ini di ceritain dari temanku, si Elfani.

Jadi, tadi pagi tuh kelasku di suruh lari. Kebetulan, pelajaran pertama itu olahraga. Dan tau apa? Kita lari sekitar 2 km!!! Dan, guru olahragaku gak bisa dampingin karena ada suatu hal. Jadi kita gabung sama kakak kelas. Ya, kakak kelas!

Kita kan di suruh lari. Ya udah kita lari. Eh, setelah agak jauh dari sekolah, langsung pada jalan. Santai banget. Pada bilang, "Jaim di depan guru." Apa banget-_-

Selama di perjalanan, kita gak berhenti ngomong. Ya, ngomong dalam arti ngobrol, adu jokes, dan iseng! Nah,  rute kita itu kan, lewat Rumah Sakit Islam Duren Sawit. Di depan RS Islam itu ada bus yang bergambar gajah gitu. Si Elfani pun mulai buka kartu.

"Dhil, kalo dulu kan gue selalu bilang 'Pa, mau naik bus yang ada gajahnya' ke bapak gue kalo mau naik bus itu."

Lah, aku cuma bisa ketawa. Tepatnya ketawa setan! "HAHAHAHAHAHA..... *BOPUNG BANGET!!!"

Nah, dia pun bilang, "Ih, enggak, gue itu dulu masih kecil! Dan polos!"

Seketika itu hening.

Gak berapa lama, kita udah ada di depan sebuah TK. Si Elfani pun mulai buka kartu kembali.

"Dhil, kalo flashback gue suka ketawa sendiri tau!" kata si Elfani tiba-tiba. 

"Iya... dulu tuh, gue sama temen-temen gue suka main ke kompleks gitu. Terus ngeliat rumah-rumah bagus gitu. Temen-temen gue bilang, 'Itu rumah gue!' sambil nunjuk salah satu rumah yang ada di sana. Dan gue pun ikut-ikutan. Ada rumah yang paling gede, terus gue bilang, 'Itu rumah gue!'"

Waktu cerita ini, si Elfani kaya orang ayan lagi baca puisi. Nunjuk-nunjuk gak jelas gitu. Lah, ini anak kesurupan atau ayan atau hepatitis? Dan aku pun ketawa, "HAHAHAHAHAHA..... BOPUNG BANGET!!!"

"Ih, gue itu bukan bopung! Gue itu masih polos waktu dulu!" balas dia ngotot.

Dan... seketika itu hening kembali.

Akhirnya, kita pun sampai di sekolah kembali. Di depan sekolah, aku ngeliat di Hasna dan Icha udah ada di lantai 4. Haduh, gak berasa yah...

Tunggu, GAK BERASA? TERUS TADI NGAPAIN NGELUH-NGELUH SELAMA DI JALAN???!!!

*ehem-ehem*

Dan, aku pun bersama beberapa spesies manusia naik ke lantai 4 menuju kelas. Karena capek banget, aku langsung teler di tempat duduk. 

Tiba-tiba, si Elfani pun datang menghampiri aku, dan berkata, "DHIL, UNTUNG AJA GUE UDAH JAUH DARI VIRUS-VIRUS BOPUNG!!! HUAHAHAHAHA....," Kata si Elfani dengan bangga dan senangnya. Senangnya lebih-lebih daripada orang yang abis dapet arisan.

Dari sini, aku bersyukur. Waktu kecil gak sepolos (atau sebopung) Elfani. HUAHAHAHAHA....!!! *ketawa jahat*

Wassalam!

*Bopung: Bocah Kampung

Suara Dari Sana

Assalamu'alaikum!!!

Kali ini aku punya cerita aneh.

Waktu itu aku baru pulang sekolah. Waktu itu, masih masuk siang jadi pulangnya agak maghrib gitu. Nah, karena udah maghrib, aku langsung sholat.

Kejadiannya baru mau mulai...

Aku sholat di kamar. Kebetulan waktu itu kakakku lagi tidur-tiduran di tempat tidur. Jadi, waktu lagi sholat, pas banget rakaat ke dua, ada bunyi yang keras banget!

"Preeetttt.... blububblubub..."

Spontan, kakakku yang lagi tiduran itu bilang, "Ih, Dhila sholatnya batal! Masa ngomong!"

Mimpi apa saya semalam. Masa iya ngomong kaya gitu??? Terus kalo iya aku ngomong, maksud dari perkataan itu apa??? Kayak sapi ngondek tau gak?

Kakak yang ada di samping gak berhenti ngomong, "Batal sholatnya! Ulang lagi!" Aku cuma bisa cekikikan dalam hati. Kalo ngebayangin suara itu. Persis banget sapi ngondek gara-gara keselek tronton.

Dan, untungnya, aku bisa bertahan sampai selesai. Dan aku langsung teriak gak jelas, "ITU BUKAN SUARA DHILA! ITU SI SHIFA LAGI KENTUT TAU GAK? GANGGU BANGET!!!"

Yap, Shifa adalah adek aku yang lagi nonton Shaun The Sheep duduk di depan tv sambil memasang watados. Mungkin dia denger namanya di panggil-panggil, dia langsung ke kamar.

"Oh, itu si Shifa kentut? Maaf, kan gak tau," balas kakakku masang muka gak bersalah.

Aku masih kesel banget. Karena waktu sholat jadi gak konsen. Si Shifa yang ada di ambang pintu, ketawa-ketiwi. Adik macam apa kau ini?

Ya, itu bukan suara dari mulutku. Itu suara dari sana. Dari bokong berdosa adikku. Dan semoga, sholat waktu itu di terima sama Allah SWT. Amin...


Wassalam

Senin, 16 Januari 2012

Kesan-kesan~

Assalamu'alaikum teman-teman semua!

Kali ini aku mau kasih tau, kalo aku gak bisa melanjutkan cerita tentang aku di Padang yang lainnya. Selain aku udah lupa, dan aku males. Maaf ya...!

Masih banyak tempat yang udah aku kunjungi. Dan makanan-makanan yang aku cicipi. Tapi aku gak sanggup nyeritainnya. Pokoknya, kalo kalian bingung liburan nanti mau ke mana, pilih Padang! Hahaha...

Hmm... Aku terkesan banget. Ya, karena aku udah lama banget gak ke Padang. Seingatku, terakhir kali ke Padang, sekitar 5 tahun yang lalu. Lama banget.

Aku sempat ke rumahku yang dulu, waktu di Padang. Aduh, kangen banget! Rumah yang banyak di tanami pohon-pohon, mulai dari pohon kelapa, jambu, mangga, tebu dan lainnya. Emang sih, itu rumah dinas ayahku. Karena halamannya luas, jadi aku sekeluarga suka nanam-nanam gitu.

Jadi inget masa lalu...

Kadang, kalo libur, aku suka main di kantor ayahku. Kebetulan dulu ayahku suka main tenis. Aku gak suka-_- karena raketnya berat banget. Setiap pagi di hari minggu, rumahku pasti ramai. Karena kadang orang yang mau ngambil koran-koran bekas datang. Aku biasanya main sama anaknya. Terus, kadang orang yang motong rumput datang. Hmm... bayangin aja aroma rumput yang di potong. Dan sorenya, aku dan keluargaku duduk di bawah pohon kelapa, sambil minum kelapa, dan kadang main Badminton.

Ah, tapi itu dulu. Dulu sebelum aku pindah ke Jakarta. Tapi, aku gak pernah nyesal untuk pindah ke Jakarta. Karena, aku baru tahu, kehidupan di Jakarta sangat keras. Dan ya, aku jadi bisa menghargai waktu dan hidupku.

Aduh, kok jadi curhat gini? Udahan ya...

Last but not least, apa pun gak ada yang sempurna. Begitu juga kota Padang. Seapik atau sesempurna apa pun ceritaku tentang kota Padang, kota Padang juga memiliki kekurangan yang pasti gak mungkin aku ceritakan. Bukan berarti aku benci kota Jakarta, karena aku jarang memuji kota Jakarta. Ya, aku cinta kota Jakarta dan seluruh kota di Indonesia dengan kekurangan dan kelebihannya!

Wassalam :)

Minggu, 15 Januari 2012

My journal: day 6

Assalamu’alaikum...!!!

Kabar kalian baik kan? Iya kan? Bener kan? *maksa* *banget* Kali ini, aku mau cerita tentang petualangan (lebih pantas di bilang perjalanan) aku ke beberapa tempat.

Hari ini, rencananya aku mau pergi ke Pantai Pasir Jambak. Emang namanya rada aneh, tapi baca dulu tulisanku! Jangan takut main ke sini! Karena di sini kalian gak bakalan di jambak-jambak sampai botak kayak opie kumis atau guruku pak Siman!

Jadi, ada 2 saudaraku yang datang dari Jakarta juga. Mereka juga akan ikut. Tapi, pertama mereka mau pergi ke Taman Makam Pahlawan Lolong. Jadi, nanti aku, ibu, adik dan 2 saudaraku bakal jemput di Makam Pahlawan itu. Mau liat? Oke lah!






Setelah itu, barulah kita lanjutkan perjalanan kita ke Pantai Pasir Jambak!!! Tenang! Tenang! Jangan teriak histeris gitu! Kalian gak bakal di jambak sampai botak! Enggak! Enggak! *heboh sendiri* Oh ya, jadi lupa. Kan aku yang ke sana ya, bukan kalian...

Celurit mana celurit?

Ampun-ampun! Pake golok aja! *dilempar sendal*

*ehem-ehem*

Balik ke topik awal. Pertamanya, kita sempat nyasar. Karena pantai itu gak terlalu di kenal dan tempatnya yang terpencil. Padahal tempatnya gak kalah indah di banding pantai yang ada di Padang lainnya. Dan, setelah tanya sini situ, dari tukang becak, ibu-ibu, sampai preman sana *berani gila* kita tanyain dan akhirnya kita sampai!!! Oh ya, kita nyasar juga karena bermodal nekad dan nama. Ya, nama salah satu tepat makan yang bernama ‘Rumah Makan Mak Apuak’ hahaha.... namanya kocak!

Setelah sampai di sana, kita langsung makan dulu. Selain karena matahari yang terik dan panas, kita juga gak bawa baju ganti dan aku sama sekali gak niat main air. Ngeri item!!! Kita makan di rumah makan yang tadi. Sayangnya, Cuma ada ikan. Ayam bakar, cumi-cumi atau udang pun gak ada. Katanya sih, jarang ketemu!

Jangan liat namanya! Kalian gak tau!!! Makanan di sana enak! Tapi pedesnya bikin ingusan!!! Gila... INGUSAN!!! EMAKKK....!!! *ini kok jadi gak jelas?* oke-oke, maksud aku, walau nama tempat makannya kocak, dan menunya sederhana plus, murah meriah, tapi enak! Dan walaupun pedesnya gak karuan, tapi susah untuk berhenti makannya!

Aku Cuma foto-foto dikit. Karena gak bawa kamera, jadi pake kamera hp deh. Maaf aja kalo gambarnya ada yang blur atau gak jelas.





Setelah kenyang, kita pun sholat dzuhur. Setelah sholat, kita pun pulang!!! Oh ya, walaupun Padang sepi, tapi di sini juga macet loh! Udah panasnya terik. Haduh-_-

Okeh, segini dulu! Dadah!

Wassalam ;p

My journal: day 5

Assalamualaikum...

Hari ini aku gak ke mana-mana. Entahlah ya, antara males, bosen, atau emang aku lagi sibuk.

Gayanya... pake sibuk segala. Sibuk ngapain? Nyolong jemuran tetangga? Atau les santet Jawa?

Gak sehina itu juga kali-_- aku sibuk baca novel Ilana Tan. Dari Summer in SeoulAutumn in ParisWinter in Tokyo. Kalo yang Spring in London aku udah baca. Dan, Summer in Seoul baru selesai.

Kalo yang namanya novel, aku bisa-bisa lupa semuanya. Lupa mandi, lupa makan, lupa minum, lupa waktu, lupa nama, lupa tempat tinggal, lupa semua!!! *amnesia kali*. Ya, bukannya nambah kosakata malah bikin sakit!

Apalagi, kalo novelnya seru. Mandi pun sampai enggak. Sarapan jadi jam 3. Bener-bener nyiksa. Nyiksa diri, hati, jiwa dan pikiran *pret.

Tapi malamnya, aku pergi ke rumah saudaraku. Ya, ke rumah om-ku yang ada wifinya. Jadi bisa main dan ngeblog sepuasnya! Muehahehehe.... #akucintagratisan

Oh ya, selama liburan aku sempat baca buku saudaraku yang berjudul ‘Kancut Sobek’. Ini bentuk covernya:




Jangan liat judulnya, liat isinya! Isinya gak kalah gokil dari judulnya. Aku aja sampai ngakak guling-guling sambil kayang, roll ke depan dan kebelakang kayak orang sakau gara-gara bacanya. Mau tau blognya? klik di sini. Bagi yang punya twitter, bisa follow si penulis dengan username @kancutsobek.

Aku rekomendasikan buat kalian para pembaca buku komedi. Atau mungkin aku yang telat taunya? Oke, sampai di sini dulu. Akan aku sambung secepatnya!

Wassalam ;p

My journal: day 4 – Percakapan kala itu

Assalamu’alaikum...!!!

Masih seputar jalan-jalanku di Padang. Hari ini, sepertinya aku gak kemana-mana. Mungkin, aku mau silahturahmi bareng ayahku. Setelah itu, aku mau nganterin ayah dan kakakku ke bandara. Kebetulan mereka pulang lebih awal, karena ayahku gak bisa ambil cuti banyak-banyak, dan kakakku ada rapat pembahasan buku tahunan.

Yak, aku belum mandi. Kebetulan kemaren malam nginepnya dadakan banget. Dan aku lupa bawa baju. Jadi rencananya nanti ibuku akan bawain baju buat aku. Hari ini aku mau ikut ayahku silahturahmi ke rumah tetangga lama ayahku.

Ada yang unik. Jadi, aku pergi ke rumah saudaraku. Namanya nenek Siti Nurbaya. Dia memang bukan nenek kandungku, tapi tante dari ayahku. Dia udah tua banget. Dia tinggal bersama anaknya di sebuah rumah yang kecil. Dan, gak layak huni. Sempat aku denger sedikit cerita-ceritanya sambil nunggu ayahku sholat.

Katanya, sebenarnya nenek baya *panggilannya* itu sering di marahin anaknya. Karena, anak-anaknya gak suka kalo dia tinggal di Padang. Karena gak ada yang ngurusin, dan rumahnya juga sudah tua. Nenek itu juga sempat cerita bahwa dia juga gak tau kenapa dia bisa tinggal di Padang sekarang. Padahal, saudara-saudaranya tinggal di Pekanbaru dan Jakarta. Tapi, katanya dia lebih suka tinggal di Padang walaupun sendirian. Katanya, kemanapun orang pergi, pasti lebih nyaman di rumah sendiri.

Awalnya, aku sempat bosen. Tapi, ternyata seru juga ngobrol bareng nenek. Aku dapat sejarah tentang dia. Dan, ternyata, nenek itu juga suka nulis dan, walaupun sudah tua, nenek baya masih suka baca novel. Aku kagum banget. Dan, dia juga gak pikun. Asiklah, walaupun terkadang aku suka gak ngerti apa yang nenek itu katakan.

Setelah itu, aku baru pulang. Ah, saat itu aku benar-benar sadar, mengapa aku tak menyadarinya sejak dulu? Mengapa dulu aku gak dekat dengan nenekku? Kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Mengapa waktu begitu cepat berlalu?

Ah, penyesalan selalu datang terlambat. Ya, pecakapan yang sangat berkesan. Baru pertama kali aku ngobrol sama nenekku. Dan kesempatan ini juga jarang. Sebenarnya, kita juga perlu dekat dengan nenek kita. Mungkin banyak orang yang dekat dengan neneknya. Tapi aku? Untuk bertemu aja susah karena jarak yang jauh dan ayahku tugas pindah-pindah. Dan nenekku itu tinggal satu.

Ya, bersyukurlah kalian yang nenek dan kakeknya masih lengkap. Doakan mereka, agar mendapat umur yang panjang, dan sehat selalu. Sayangi mereka selagi mereka masih hidup. Waktu yang telah berlalu tidak akan bisa diputar kembali. Jadi, gunakanlah waktu yang ada saat ini untuk berbakti kepada mereka. Dan, belajarlah dari kehidupan mereka di masa lampau.

Ya, percakapan kala itu, sangat berkesan dan penuh arti walau hanya beberapa menit J

Wassalam J

My journal: day 3

Assalamu’alaikum!!!

Di hari ke 3 ini, kami balik ke Padang beserta tanteku. Ya, om ku juga mau mengantar kakaknya ke Bandara. Jadi, sekalian aja deh!

Di perjalanan, alhamdulillah aku gak mual. Jalannya juga masih berkelok-kelok. Ya, karena om ku bawa mobilnya juga enak. Pemandangan di sana indah banget. Di sisi jalan ada gunung atau gundukan-gundukan yang pohonnya lebat. Belum lagi udaranya sejuk, karena masih pagi. Wah... mau foto tapi enggak bisa.

Sesampainya di Padang, aku, ayah dan ibuku pergi mencari pecal. Selama di sini kita belum menemukan pecal yang enak. Bagi yang punya rekomendasi, kasih tau dong! Mumpung masih di Padang nih!

Setelah makan pecal, aku, ibu dan ayahku pun pergi ke rumah tante dari ayahku. Kata ayahku, ayahku punya janji. Jadi, di anterin deh. Sesampainya di sana, ayahku udah siap-siap mau pergi. Sedangkan ibuku? Mencuci pakaian ayahku. Jadi, sebelum pulang aku nunggu ibuku dulu.

Sebelum pulang, ibu ngajak aku ke pasar. Entah apa nama pasar itu aku juga lupa. Ibu bilang, ibu mau masak ikan. kalo di Padang, ikan segar-segar banget. Beda sama di Jakarta. Di pasar, ibu dan aku saling ngobrol.
Ibu: “Setiap ke pasar ini, Ibu selalu nangis.”
Aku: “Nangis kenapa, Bu?”
Ibu: “Ikan di sini segar-segar. Beda sama di Jakarta. Sayurannya juga segar-segar.”
Aku: “Ohh...”
Ibu: “Kita pindah ke Padang aja yuk! Di sini kehidupannya juga agak tenang.”
Hening sebentar.
Aku: “Dhila juga nangis setiap ke pasar ini.”
Ibu: “Nangis kenapa?”
Aku: “Iya, pasti ibu beli ikan terus. Apalagi kalo pindah ke sini. Mungkin Dhila nangisnya lebih kencang karena makan ikan terus”
Seketika di gebukin

Hahaha... enggak! Ibuku gak pernah gebukin anaknya. Setelah perbincangan dan ibu selesai belanja, aku pun pulang ke rumah tante dari ibuku. Hari itu aku cuma main-main di rumah. Gak kemana-mana.

Malamnya, aku, adikku dan ibuku kembali ke rumah tante dari ayahku. Rencananya, kita mau berburu duren!  dan makan martabak. Hmm... cuma sekedar info. Dulu waktu di Padang, aku sering banget beli martabak keju jagung. Jadi, martabaknya itu di kasih keju, jagung manis, dan susu. Rasanya? Gak karuan enaknya! Di Jakarta, aku belum menemukan martabak ini. Jadi, kalo kalian main-main ke Padang, jangan lupa beli ya!

Dan, sekitar jam 9 kita berangkat. Ada satu daerah yang terkenal dengan durennya. Aku lupa namanya. Seingatku di Jl. Sisingamangaraja. Tapi, emang bener. Dari ujung ke ujung yang kita temukan duren! Huahahaha... berasa di surga!

Huahahaha... malam itu aku merasakan gimana mabok duren. Dan, setelah itu, aku minta es duren. Lagi-lagi duren-_- Yaudah deh, mumpung di Padang, jadi kita langsung beli deh! Es duren yang enak itu di daerah Pondok atau China-town di Padang. Karena udah larut banget, jadi es-nya di bungkus. Selain itu, aku juga beli es Tebak di tempat yang sama. Aku gak sempat fotoin, tapi ini, aku nemu di google:

Es Duren!

Es Tebak!


Es Duren di daerah Pondok ini emang udah terkenal banget. Selain rasanya yang enak dan rasa durennya itu berasa banget, waktu musim duren atau enggak pun tempat ini tetap buka. The Best lah...

Dan, ada insiden kecil. Jadi, malam itu aku pergi ke rumah tante dari ayahku naik motor bareng ibu dan adikku. Nah, waktu beli duren itu aku pergi naik mobil tanteku. Setelah itu, ternyata kunci motornya hilang. Di cari di mobil, gak ada. Akhirnya, ayah sama ibuku balik lagi ke tempat duren tadi. Untungnya ketemu. Tapi bukan di tempat duren. Lebih tepatnya di tempat parkir mobil. Aku jadi trauma. *halah*


Oke, segini dulu ya! Jangan lupa mampir ke Pondok itu! Oke?


Wassalam!


Sumber foto: Ini dan Ini

Sabtu, 14 Januari 2012

My journal: day 2

Assalamu’alaikum!!!

Dihari kedua ini, aku tidur di rumah tante dari mamaku. Hari ini gak ada tujuan. Dan, tiba-tiba ayahku yang tidur di rumah nenekku menelpon dan mengajak ke Bukit Tinggi. Katanya, setelah ke  Bukit Tinggi, kita akan ke Solok ke rumah tanteku. Menginap sehari, dan besoknya baru balik ke Padang kembali.


Aku agak males ke Bukit Tinggi. Ya, palingan yang bisa di lihat cuma Jam Gadang. Dan, Jam Gadang ya gitu-gitu aja. Kecuali kalo tingginya berubah, atau ada perubahan dari Jam Gadang, mungkin aku tertarik. Tapi, kalo cuma mau liat pertambahan tinggi Jam Gadang, kayaknya rajin banget pergi ke sana jauh-jauh. Oke, lupakan semuanya.


Dan, akhirnya, kami pergi ke Solok. Karena di Padang sudah mulai kerja, jadi gak ada yang bisa ngater. Alhasil, kami pergi naik sebuah bis yang aku lupa namanya apa.


Di perjalanan, aku agak mual dan pusing. Selain jalannya yang berkelok-kelok, supirnya yang bawa mobilnya juga agak ngebut jadi jalannya agak enjot-enjotan.


Sekitar satu setengah jam kemudian, kami pun sampai di rumah tanteku. Kita ke sini untuk silahturahmi sekaligus melihat anak tanteku yang baru lahir.


Anak tanteku itu bernama Raufa Ruby Raisa. Dia lucu banget. Udah putih, pipinya tembem, dan hidunganya mancung. Dan, ini dia fotonya!


Kalo ngeliat dia, bawaannya mau cium!


Ya, di sana kita cuma istirahat dan duduk-duduk karena masih capek. Aku yang iseng-iseng, main jepret-jepret lagi. Hasilnya?













Waktu sorenya, ayah, ibu dan adikku pergi. Aku dan kakakku tinggal. Ternyata, ibuku makan-makan. Dari sate, martabak telur dan lainnya. Enak banget-_-


Malamnya, karena takut ngerepotin, kami pun makan di luar bareng om ku. Kami makan di sebuah rumah makan di pinggiran jalan. Kata om ku, masakan di sini enak. Yaudah, kita makan di sana.

Setelah itu, kita pulang deh! Oke, tunggu ceritaku yang lainnya ya!


Wassalam

Jumat, 13 Januari 2012

My journal: Hari pertama di Padang!

Assalamu’alaikum...!!!

               

Gimana, tidur semalamnya? Nyenyak? Kalo aku alhamdulillah nyenyak. Yaiyalah... orang aku capek banget. Sampai di rumah sekitar jam 11.30


Oke, pagi-pagi aku udah bangun. Pagi ini rencananya kita akan ke pantai dan setelah itu kita mau carimakanan. Aku udah siap, karena letak pantai dengan rumah tanteku itu agak jauh, jadi kami pergi ke pantai naik mobil. Karena gak terlalu jauh, sekitar 15 menit kemudian kita sampai. Aku langsung menyambar ombak-ombaknya yang mengundang kita untuk bermain.


Sebenarnya agak takut juga basah, jadi gak terlalu deket sama ombaknya. Ya, main di pantainya Cuma sebentar, akhirnya kita mencari makanan ‘pecal’ di daerah Berok Nipah.


Sesampainya di sana, ternyata pecalnya habis. Cuma sisa 1 porsi. Yaudah deh, di pesan. Daripada gak nyobain sama sekali?


Lalu, yang lainnya juga ada yang mesan lontong, dan lainnya. Kita makannya rame-rame. 1 piring ber-4!!! Hahaha... di keluargaku emang kayak gitu. Kalo makan bersama-sama itu rasanya lebih nikmat. Walaupun sedikit, tapi puas! Kalo kurang? Ya tambah lagi!


Ya, setelah makan, kita pun pulang. Rencananya kita mau pergi ke pantai Bungus. Jadi, setelah mandi, kita pun... berangkat!!!


Oke, di percepat aja ceritanya. Sebelum ke pantai Bungus, kita mampir dulu ke rumah makan ‘Keluarga’. Setelah di pikir-pikir, nama rumah makannya aja ‘Keluarga’ berarti gratis! Asik-asik... masa sama keluarga sendiri bayar? Iya kan? Bener kannn?!?! *maksa* *minta digampar* kita beli beberapa bungkus nasi padang buat di makan di sana. Setelah itu, kita lanjut ke pantai Bungus.


Huaaah... bagus banget pemandangannya! Emang gak bersih amat, tapi lebih mending dari pada di Jakarta. Walaupun ada sedikit sampah, tapi airnya jernih! Dan banyak kerang-kerang. Sejuk, pohonnya rindang. Haduh... 5 tahun sudah gak ke sini.


Ya, aku udah besar. Jadi gak terlalu mau untuk main-main air. Ya.. jadi aku cuma duduk-duduk, main sama saudaraku yang masih kecil-kecil, dan iseng-iseng jepret-jepret (baca: foto)


Ada beberapa foto-foto buat kalian. Maaf aja kalo hasilnya jelek. Aku gak bakat-_-





















Gimana? Indah banget kan tempatnya? Aku rekomendasikan tempat ini! Kalian gak bakal rugi kalo ke sini. Sejuk, indah, dan banyak juga makanan khas daerah Padang yang di jual. Ada lemang, kacang rebus dan lainnya.


Waktu pulang, aku sempat foto-foto lagi. Nih hasilnya!








Oke, tunggu jurnal-jurnalku selama di Padang yang lainnya ya! 


Wassalam :D