Halo hai!
Liburannya gimana? Pada asik kan? Alhamdulillah...
Oh ya, sebelumnya aku mau mengucapkan Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa bagi saudara-saudaraku sesama muslim! Semoga kita bisa menjadi
orang-orang yang lebih baik lagi dari tahun ke tahun.
--
Ah, ngomongin liburan... Ini kali kedua gue ke Bandung. Jadi
ceritanya, seminggu setelah UN lalu, gue dan ketiga teman gue (Sekar, Hasna dan
Rara) pergi ke Bandung hanya berempat, bermodalkan nekat dan tiket kereta.
Actually, perjalanan ini udah direncanaikan dari jauh hari
sekali, kira-kira pas kelas 8 dulu HAHAHA. Dulu di sekolah saking excited-nya
kita sampai googling-googling hotel-hotel lucu yang ada di Bandung, padahal
masih jam belajar (Barusan contoh yang tidak baik, jangan ditiru).
Masih inget banget, sesampainya di Stasiun Kereta Bandung,
kita naik angkot 2 kali sampai di Gedung Sate. Kenapa tujuannya Gedung Sate?
Gue juga gak tau kenapa...
Kebetulan sekali, Ayah gue dan Papa-nya Sekar sama-sama lagi
dinas di Bandung (kebetulan—lagi—juga, ayah dan papa kami kerja di perusahaan yang
sama) jadi ya kita sih aman-aman aja kalau ada apa-apa tinggal telpon.
EH KEBETULAN, pas gue ke Bandung, ayah gue sedang dinas ke Subang
(seinget gue), jadinya gak bisa ketemu. Jadi ya gitu deh, yang ada cuma
Papa-nya Sekar, dan Papa-nya Sekar pun juga tidak menemani kami, alhasil kita
berbolang ria berempat.
Akhirnya kita berjalan nyari tempat makan pinggir jalan
sekalian nyari hotel, tanpa didampingi siapapun.Setelah dapet tempat makan,
kita mulai nyari-nyari hotel di internet. Dan pas ketemu, kita telpon orang hotelnya
dan ALHAMDULILLAH SEKALI SEDANG ADA PROMO (the best part of all #akucintahargapromo)
dan kita pun langsung book hotelnya. Setelah makan kita naik taksi menuju
hotelnya, dan istirahat.
--
Besoknya, kita pergi ke Dufan indoor-nya Bandung alias TSB.
Pagi-pagi sekali kita udah mandi dan sarapan, langsung pergi ke sana. Pas lagi
nunggu mau beli tiket... Mak, banyak banget anak-anak berseragam sekolahan yang
lagi ngumpul di sana. Gue yakin mereka sedang Study Tour. Awalnya gue pikir
bakal rame dan antrian di dalamnya bakal lama banget, nyatanya biasa aja.
Bahkan kita nyaris mencoba semua wahan di sana.
It was such a good, good time. Maafkan muka gue yang kaya lagi nahan tawa:(
Malamnya, gue dengan sangat malas ngikut memenuhi hasrat
belanja si Sekare, pergi ke Heritage. Dan as you know, pas lagi ngambil uang,
kartu atm gue ketelen HAHAHAHA dugaan gue buat males ngikut udah bener...
Di hari terakhir, gak ada kegiatan apa-apa. Kebetulan kita
naik kereta siang, jadi pagi-pagi udah kembali packing dan check out hotel,
terus langsung pergi ke stasiun Bandung buat balik ke Jakarta.
--
Nah, saat menulis postingan ini, gue sedang duduk di teras
rumah tempat ayah gue tinggal, di Bandung. Alasan ke Bandung sebenarnya buat
mengunjungi ayah gue, sekaligus liburan, sekaligus ngungsi karena kamar mandi
rumah lagi diperbaiki muehehe.
Ngomong soal Bandung, kadang gue terpikir untuk melanjutkan
sekolah di sini aja. Gak tau kenapa... Tapi serius deh di sini adem banget.
Meskipun sekarang udah rada panas di beberapa tempat, tapi gue tetep cinta
Bandung hiahahaha kebetulan gue lahir di Bandung, jadi gue senang sekali setiap
kali menginjakkan kaki di kota bermartabat ini.
Ibu gue bilang, “Kalau di Jakarta mah yang laku AC, kalo di
sini pemanas air.” Karena serius deh, tanpa AC aja gue kedinginan, siang hari
aja kaki gue dingin. Entah emang gue belum terbiasa atau guenya yang emang gak
kuat dingin:’)
Sesampainya di Bandung, gue jalan ke daerah rumah lama gue,
ngeliat TK Sandhi Putra yang dulu adalah TK kakak gue dan gue (gue mengakui itu
TK gue juga karena gue sering main ke sana muahahaha).
--
Bandung, Bandung, Bandung.
Apa ya? Gue ngerasa damai aja di sini. Bahkan di daerah
tempat tinggal ayah gue sekarang ini, gue bisa mendengar burung-burung dengan
berisiknya bercicit-cicit ria, capung terbang ke sana ke mari.
Ada satu hal yang belum tercapai dalam list gue:
Pergi ke Bukit Moko.
Honestly, gue pengen ke Bukit Moko karena terdistraksi oleh
video Jalan-Jalan Men! yang satu ini. Tentunya episode Bandung.
Gara-gara video-video di Jalan-Jalan Men! pula gue pengin
banget untuk keliling Indonesia, dateng ke pantai-pantai dengan pasirnya yang
indah, tiduran di padang rumput sambil ngeliat awan (i’ve tried it once, dan
ngeliat awan dalam waktu lama lumayan capek), dan juga gue mau banget untuk
mendaki gunung-gunung, ngeliat lautan awan dengan mata gue sendiri secara
langsung...
Ah ngebayanginnya aja gue excited banget.
Mungkin banyak yang jelek dari Indonesia. Dari segi
pemerintahan, segi pendidikan yang masih banyak kecurangan di sana sini, dan
masih banyak lagi. Gue jujur sangat tidak suka dengan beberapa hal dari
Indonesia. Tapi setelah gue pikir, apa salahnya untuk mencintai bagian bagus
dari Indonesia? Negara yang udah mempersilahkan gue lahir, dan hidup dengan
kelimpahan alamnya selama 15 tahun ini?
Gimana enggak mau ke sini coba:')
Beberapa waktu yang lalu gue pernah mempertanyakan, kenapa gue harus lahir di negeri ini?
Tapi gue sadar, gue terlalu sibuk untuk mengkritik sisi
jelek Indonesia. Padahal seharusnya gue bersyukur karena lahir sebagai warga
negara Indonesia yang mempunyai jutaan hal indah di dalamnya. Dan seharusnya
gue, KITA, sebagai generasi mudalah, yang 10 atau 20 tahun lagi bertanggung
jawab atas negeri ini yang harus berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
para petinggi negara saat ini.
Aih sok bijak sekali gue. Pokoknya, gue cinta Indonesia! Dengan
seluruh kelebihan dan kekurangannya. Maaf ya, karena kadang gue sering lupa
diri dengan membenci negeri ini terutama karena sistem pendidikannya:’)
--
Duh, jadi ngalor ngidul ke mana-mana postingan ini:’)
Sekali lagi, selamat menunaikan ibadah puasa, semuanya! :)
Postingan ini directly dibuat dari teras rumah, sambil ditemani Genki Wo Dashite coverannya Kak Nadya Fatira.
Muehehe sampai jumpa di postingan berikutnya! :D
Salam damaii! #EAAA #TUMBEN #MAAFKEUN
Wassalam! :)
Sumber foto: panduanwisata.com
kak, aku punya award buat blog kakak. Cek blog aku ya! :)
BalasHapus