Kamis, 22 Desember 2011

Jakarta Macet (⌣́_⌣̀)\('́⌣'̀ )

Assalamu'alaikum...!!!

Jakarta.

Apa yang kalian pikirkan kalo mendengar nama kota itu? 

☑ Macet ☑ Banjir ☑ Tercemar ☑ Padat penduduk ☐ Asri

Tersiksa. Itulah yang aku rasakan saat tinggal di sini. Aku tinggal di Jakarta Timur. Dulu sih, tempat ini gak parah amat. Dalam arti, gak macet, gak terlalu tercemar. Tapi, semenjak negara api menyerang pembangunan jalur busway, rumah aku jadi macet.

Hari selasa lalu, waktu mau pergi les, macetnya gak ketulungan. Karena aku biasanya pergi naik angkot, jadi nungguin di pinggiran jalan. Biasanya sih, kalo lagi nunggu angkot, aku suka nyambil. Kadang baca novel, kadang baca-baca buku pelajaran kalo ulangan. Inget, 'kalo ulangan'.

Jadi, aku baca novel yang udah lama aku beli tapi gak sempat di baca. Ya, gara-gara tugas menumpuk, ulangan mengantri, waktu buat nulis dan membaca terkuras. Terkuras juga karena sibuk online-__- hehehe...

Orang-orang di jalanan pada ngeliatin aku. Mereka bete dan kegerahan menunggu macet berlalu, aku asik-asik baca novel. Ya, santai banget. Tapi, setelah setengah jam, aku agak kesel juga. Karena angkotnya gak muncul-muncul. 

Aku pergi ke terminal angkotnya. Ternyata, eh ternyata angkotnya gak lewat sana. Yaudah, aku langsung naik tuh angkot. Supirnya bilang, "Lewat kanan dulu. Nyari penumpang, abis itu balik lagi lewat kiri. Biar gak kejebak macet."

Ini supirnya gak mau rugi banget apa? Buat lewat aja susah, apalagi muter balik??? (ºДºщ) 

Istigfar... 

Yaudah deh, tuh angkot jalan. Dan, apa? Kejebak macet! Dan gak bisa muter balik lagi, karena udah terjepit di antara mobil-mobil. Sekarang, suka-suka supirnya lah ya, yang penting sampai-_-

Sempet dengar percakapan si supir dengan salah satu penumpang:
"Bang, di sana masih macet?"
"Iya pak. Dari kemaren macet. Gara-gara pembuatan jalur busway."
Salah satu ibu-ibu pun nimbrung dalam percakapan itu,
"Iya tuh, kemaren macetnya dari pagi sampai jam 2."
*Istigfar dalam hati*
"Iya, gara-gara pembuatan busway itu." jawab si supir.

*Spechless

Setengah jam kemudian, aku masih di daerah rumahku. Paling jaraknya cuma 4 m dari rumah. Dan, setelah aku mikir, aku udah telat nyaris satu jam. Dan macetnya minta ampun. Yaudah, aku batal pergi les. Pulang-pulang, rumah kosong. Aku banting tas, dan langsung ngidupin laptop. Dan langsung bikin postingan ini. Tapi, karena males ngetik, baru selesai sekarang.

Aku berharap di tahun 2014 pemerintah bisa adil sedikit sama rakyat. Bisa bekerja LEBIH BAIK lagi. Dan dapat membangun bangsa menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Dan gak MENGAMBIL HAK RAKYAT. Main asal bikin jalur busway aja-_- Kalo macet, salahin anak sekolah. Dan, kayaknya pembuatan jalur busway di dekat rumah itu tindakan yang salah. Karena, jalannya udah kecil, masa harus dibagi lagi buat busway? Sebelum pembuatan jalur busway aja udah macet. Apalagi kalo ada jalur busway, hah???

Pikirin masyarakat kecil. Emangnya, semua masyarakat nanti akan naik busway? ENGGAK. Mungkin mereka lebih memilih naik angkot. Kalo ada busway, gimana para supir angkot mengais rezeki? Pasti dia akan kehilangan mata pencahariannya kan?

Oke, postingan kali ini sampai di sini. Di tutup dengan sebersak kekesalan dan kekecewaan terhadap pemerintah.

Wassalam -_- *gak bisa senyum*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar