Jumat, 20 Januari 2012

Kacang itu gak mahal

Assalamu'alaikum!!!

Kembali kita melanjutkan kajian konyol kita. *buka iPad*

Di kajian konyol kemarin, kita telah membahas tentang 'kentut'. Bentar, kalo ngomongnya pake anda-saya gak enak. Sebagai profesor gaul, mari kita memakai bahasa gaul. Lo-gue.

Sebagai profesor gaul, kali ini gue juga mau bahas sesuatu ucapan yang termasuk bahasa gaul yang sering di ucapkan oleh anak-anak jaman sekarang kalo lagi ngomong gak didengerin.

"Yah, dikacangin. Kacang mahaaal...."

Ada beberapa hal yang bikin gue gak setuju sama ucapan di atas.

Pertama, karena gak ada sedikit pun korelasi antara kacang dengan di cuekin. Coba ya, bagi anak gaul di sana, kasih tau gue apa korelasi antara kacang dengan di cuekin. 

Dikacangin, itu maksudnya apa???!!!

Kedua, jujur sebagai penjual kacang asongan gue gak pernah naruh harga mahal-mahal. Standar kompetensi kok! Gue gak setuju banget dengan istilah 'Kacang mahal'. Itu namanya pelecehan dan pencemaran nama baik. Sebagai pedagang kacang gue merasa di rugikan!

Biasanya, ibu-ibu yang langganan kacang sama gue selalu aja ngeborong dagangan gue. Lah sekarang? Setiap gue mendorong gerobak gue yang berisi kacang, di siang hari, peluh bercucuran dan bermandi keringat, saat gue berkata "Kacang... kacang..." lah mereka malah pada teriak "KACANG MAHALLL!!!! KACANG MAHALLL!!!" sambil ketawa setan. Nista abis.

Gue tau. Maksud mereka pasti ngeledekin gue. Karena gue di cuekin. Gak ada yang beli kacang yang gue jual.


Tunggu, ini kok gue jadi curhat?

Jujur, setahu gue cabe lebih mahal daripada kacang. Coba, lo liat di berita, setiap mau lebaran, semua harga bahan pangan naik. Cabe, kelapa, beras, ayam, daging. Coba alihkan perhatian kalian kepada kacang! Harganya gak pernah naik!!!

Dan yang sekarang lagi maraknya, yaitu BBM. Beberapa waktu yang lalu, gue denger katanya Premium mau naik. Nah, kacang? Kapan naik harganya? Dan, konverter BBG. Harganya 15 juta! Lah kacang? 5000 aja udah dapet banyak! Apalagi 15 juta???!!!! Nanti gue mau bikin bahan bakar baru yang akan menggantikan gas dan bensin. Bahan Bakar Kacang (BBK)

Karena gue adalah seorang profesor, gue udah melaksanakan sebuah eksperimen sesuai metode ilmiah. Di sini gue sempat mendatangi salah satu tempat nongkrongnya anak-anak gaul. 

Mata gue berbinar-binar. Di sini gue bukannya melihat anak-anak gaul, malah melihat anak alay! Setelah gue memeriksa lebih rinci, ternyata gue salah tempat. Ini Indomaret.

Oke, karena gue sebentar lagi mau pergi studi banding (Baca: Les) gue langsung ke intinya aja. Di sini gue belajar, bahwa slogan "Dikacangin" atau "Kacang mahal" itu salah. Mungkin kata-kata itu bisa diganti menjadi "Dicabein" atau "Konverter BBG mahal!" 

Oke, kajian konyol untuk hari ini sekian dulu. Salam, profesor gaul!

Wassalam!

5 komentar:

  1. Hehehhehehe...
    BEner!!!
    Kacang Murahh!!!

    BalasHapus
  2. kaga pernah ane denger 'kacang naik'. haha. keren aah ;)

    BalasHapus
  3. @Hana Ester: Hahaha... Murahnya kebangetan...
    @Rifqi: Wkwkwkwk... makanya, kalo gak mau ganti kata-kata "Kacang Mahal" Kita harus demo untuk kenaikan harga kacang di Indonesia!

    BalasHapus
  4. Maap nih, sy cuman ngasih tau ajah.. kacang itu memang mahal secara harafiah. Ada kacang pistachio, kacang almond, kacang macadamia, etc. Sy dengar kacang macadamia dpt mencapai Rp. 400.000,- lbh per kilonya.

    Dan para alay pun punya bahasa mereka sendiri :) thx and sorry jika beda pendapat.

    BalasHapus
  5. Maap nih, sy cuman ngasih tau ajah.. kacang itu memang mahal secara harafiah. Ada kacang pistachio, kacang almond, kacang macadamia, etc. Sy dengar kacang macadamia dpt mencapai Rp. 400.000,- lbh per kilonya.

    Dan para alay pun punya bahasa mereka sendiri :) thx and sorry jika beda pendapat.

    BalasHapus